METABOLISME TUBUH
Disusun untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah Anatomi Fisiologi
Manusia
Dosen Pengampu : Erma Musbita, M.Si.
Disusun oleh:
Zuhrotul Uyun (A 420 090 022)
Ellysa Purfianti (A 420 090 039)
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2011
BAB I
PENDAHULUAN
Metabolisme adalah suatu reaksi biokimia yang terjadi di dalam tubuh kita.
Sebagai contoh adalah reaksi yang terjadi pada sistem pencernaan mengolah
makanan untuk dijadikan energi. Semua makhluk hidup memiliki metabolisme,
termasuk mikroorganisme.
Bagian-bagian dari sel, termasuk membran
plasma dan dinding sel (dan organel pada organisme eukariotik), terdiri dari
makromolekul yang saling terikat untuk membentuk suatu struktur tertentu.
Makromolekul tersusun atas bagian-bagian berbentuk kotak yang disebut precursor
metabolite. Bayangkan precursor metabolite sebagai batu bata yang digunakan
untuk membangun sebuah dinding dimana dinding tersebut adalah makromolekul. Dengan
energi dari ATP(Adenosin Triphospate), precursor metabolite digunakan untuk
menyusun molekul-molekul yang lebih besar. ATP adalah tempat penyimpanan energi
molekul dari sel. Bayangkan ATP sebagai baterai. Sel menggunakan ATP dan enzim
untuk menghubungkan molekul-molekul kecil untuk membentuk makromolekul.Sel-sel
yang tersusun atas makromolekul-makromolekul ini kemudian bersatu untuk
membentuk struktur selular seperti organel, membran plasma dan dinding sel.
BAB II
ISI
METABOLISME TUBUH
A.
KATABOLISME
DAN METABOLISME MAKROMOLEKUL
Metabolisme adalah keseluruhan
reaksi yang terjadi di dalam sel, meliputi proses penguraian dan sintesis molekul
kimia yang menghasilkan dan membutuhkan panas (energi) serta dikatalisis oleh
enzim.
Sel
mengekstraksi energi dari lingkungan autotrof
yaitu mengambil energi dari sinar matahari pada proses fotosintesis yang dilakukan oleh tumbuh-tumbuhan dan
mikroorganisme berklorofil. Sel juga mengekstraksi dari lingkungan heterotrof
yaitu mengambil molekul berenergi atau
organik dari substrat atau makanan diantaranya dari sel autotrof. Sel
mensintesis makromolekul untuk menunjang
aktifitas. Semua proses tersebut dilakukan melalui reaksi-reaksi yang
terintegrasi & terorganisasi yang disebut dengan metabolisme. Metabolisme meliputi:
1)
Jalur sintesis (anabolisme/endorgenik) : menggabungkan molekul-molekul kecil
menjadi makromolekul yang lebih
kompleks. Jalur ini memerlukan energi yang disuplai dari hidrolisis ATP.
2)
Jalur degradatif (katabolisme/eksorgenik) : memecah molekul kompleks menjadi
molekul yang lebih sederhana. Jalur ini melepaskan energi yang dibutuhkan untuk
mensintesis ATP
Makromolekul
adalah komponen struktural dan fungsional utama sel. Makromolekul terdiri dari:
1. Asam
nukleat
2. Protein
3. Karbohidrat
atau polisakarida
4. Lemak
atau lipid
Metabolisme
makromolekul meliputi berbagai jenis makanan yang digunakan sebagai sumber
energi, antara lain:
- Makronutrien (karbohidrat, protein, lipid) menyuplai energi bagi tubuh.
- Vitamin membantu
penggunaan makronutrien dan mempertahankan jaringan tubuh.
- Mineral mempertahankan
homeostasis.
- Air sebagai pelarut
dalam tubuh, dan sebagai alat transport untuk mendistribusikan nutrien ke
jaringan.
Metabolisme
makromolekul bahan makanan dalam tubuh adalah :
1. Absorptive-state
: katabolisme ®
penguraian molekul zat makanan yang besar menjadi molekul yang lebih kecil;
reaksi oksidasi; melepaskan energi atau
panas; reaksi eksorgenik; membebaskan elektron.
2. Post
absorptive state/ fasted state : anabolisme ®
sintesis molekul yang lebih kecil menjadi molekul yang lebih besar; reaksi
reduksi; membutuhkan energi atau panas; reaksi endorgenik; menyerap elektron.
Proses
metabolisme makromolekul bahan makanan
Bahan makanan
sebagai sumber energi (Makronutrien), diantaranya :
1. LIPID
(LEMAK)
Ø Diabsorbsi terutama dalam bentuk asam lemak dan gliserol.
Ø Asam lemak ® bentuk utama lemak di dalam darah.
Ø Asam lemak esensial yang harus disuplai dari makanan
ialah asam linoleat dan asam lenolenat Þ sebagai prekursor untuk prostaglandin, tromboksan, dan
leukotrien.
Ø Zat ini dapat digunakan sebagai sumber energi oleh
jaringan dan mudah disimpan sebagai trigliserida di jaringan adiposa.
Ø Proporsi
lemak dalam diet dianjurkan sebanyak 30% dari total kalori.
Ø Lipid
yang kita makan dapat meningkatkan palatability of food dan menimbulkan
rasa kenyang.
2.
KARBOHIDRAT
Ø Komposisi karbohidrat dalam diet dianjurkan sebesar 55%
dari total kalori.
Ø Sebagian besar diabsorbsi dalam bentuk glukosa.
Ø Konsentrasi glukosa plasma paling penting ® karena hanya
glukosa yang dapat di metabolisme oleh otak.
Ø Jika kadar glukosa darah dalam batas normal ® sebagian besar jaringan menggunakan glukosa sebagai
sumber energi.
Ø Kelebihan glukosa akan disimpan sebagai glikogen.
Sintesis glikogen dari glukosa disebut glikogenesis.
Ø Simpanan glikogen terbatas sehingga kelebihan glukosa
yang lain diubah menjadi lemak (lipogenesis).
Ø Jika kadar glukosa darah turun, tubuh mengubah glikogen
kembali menjadi glukosa (glikogenolisis)
Ø Dengan menyeimbangkan metabolisme oksidatif, sintesis
glikogen, pemecahan glikogen, dan sintesis lemak, tubuh dapat mempertahankan
kadar glukosa darah dalam batas normal.
Ø Jika homeostasis gagal dan glukosa darah melebihi kadar
kritis (pada diabetes mellitus), kelebihan glukosa akan diekskresi dalam urin.
Ø Ekskresi glukosa dalam urin hanya terjadi jika ambang
ginjal untuk reabsorbsi glukosa terlampaui.
3. PROTEIN
Ø Asam amino dalam tubuh terutama digunakan untuk sintesis
protein. Tetapi, jika asupan glukosa rendah, asam amino dapat diubah menjadi
glukosa melalui jalur yang disebut glukoneogenesis
yaitu pembentukan glukosa baru dari prekursor nonkarbohidrat.
Ø Proporsi protein sebagai sumber energi dalam diet yang dianjurkan adalah sebesar
15%.
Ø Asam amino merupakan sumber utama untuk glukosa melalui
jalur glukoneogenesis, tetapi gliserol dari trigliserida juga dapat digunakan.
Ø Glukoneogenesis
dan glikogenolisis penting untuk memback up sumber glukosa pada saat
puasa.
B.
ENZIM,
HORMON DAN MINERAL DAN PERANNYA DALAM METABOLISME MAKROMOLEKUL
1.
Mineral
Mineral merupakan unsur essensial
bagi fungsi normal sebagian enzim dan sangat penting dalam pengendalian
komposisi cairan tubuh 65% adalah air dalam bobot tubuh. Komponen-komponen
anorganik tubuh manusia terutama adalah Natrium, Kalium, Kalsium, Magnesium,
Besi, Fosfor, Klorida dan Sulfur. Sebagian dari unsur-unsur tersebut adalah
mineral-mineral tulang dan ion-ion dapat sebagai cairan tubuh.
Berdasarkan jenisnya, mineral dibagi
2 macam yaitu, sebagai berikut:
a.
Makromineral (terdiri dari: kalsium,
Al, Mg, P, sodium (Na), dan sulfur)
b.
Mikromineral (terdiri dari: Fe, I2,
Flour, Mn, Zinc, cuprum, cobalt dan kromium)
Sumber dan fungsi mineral, diantaranya :
1. Kalsium dan fosfor
Tubuh
manusia mengandung sekitar 22 gram kalsium per kg berat badan tanpa lemak.
Kira-kira 99% kalsium terdapat dalam tulang dan gigi. Peranan kalsium tidak
saja pada pembentukan tulang dan gigi tersebut di atas, namun juga memegang
peranan penting pada berbagai proses fisiologik dan biokhemik di dalam tubuh,
seperti pada pembekuan darah, eksitabilitas saraf otot, kerekatan seluler,
memelihara dan meningkatkan fungsi membran sel, mengaktifkan reaksi enzim dan
sekresi hormon. Bahan makanan yang kaya akan kalsium : susu, keju dan es krim,
brokoli, kacang-kacangan dan buah-buahan.
Kalsium berperan dalam perangsangan saraf dan
otot, penggumpalan darah, perantara dalam tanggap hormonal dan beberapa
aktivitas enzim. Tubuh manusia mengandung sekitar 12 gram fosfor per kilogram
jaringan tanpa lemak. Dari jumlah ini kira-kira 85% terkandung dalam kerangka
tulang. Fosfor adalah bagian dari senyawa tinggi energi ATP yang diperlukan
dalam suplai energi untuk kegiatan seluler. Karena peranannya yang sangat
penting dalam metabolisme pada jaringan hewan dan tanaman maka mineral ini
umumnya terdapat dalam setiap bahan makanan. Fosfor dari makanan diabsorpsi
dalam bentuk bebas. Kira-kira 60-70% fosfor dari makanan dapat diserap.
2. Magnesium
Sumber dari
magnesium di antaranya adalah : sayur-sayuran hijau, kedelai, dan kecipir.
Sedangkan fungsi dari magnesium adalah :
a.
Sebagai aktifator enzim peptidase
dan enzim lain yang memecah gugus phospat
b.
Sebagai obat pencuci perut
c.
Meningkatkan tekanan osmotik
d.
Membantu mengurangi getaran otot
Orang dewasa
pria membutuhkan magnesium sebanyak 350mg/hari dan untuk dewasa wanita
membutuhkan magnesium sebanyak 300mg/hari. Jika terjadi defisiensi, maka akan
menimbulkan gangguan metabolik, insomania, kejang kaki serta telapak kaki dan
tangan gemetar.
3.
Fe (Besi)
Jumlah
seluruh besi di dalam tubuh orang dewasa terdapat sekitar 3.5 g, di mana 70
persennya terdapat dalam hemoglobin, 25 persennya merupakan besi cadangan (iron
storage) yang terdiri dari feritin edan homossiderin terdapat dalam hati, limfa
dan sum-sum tulang. Sumber besi di antaranya adalah: telur, daging, ikan,
tepung, gandum,roti sayuran hijau, hati, bayam, kacang-kacangan, kentang,
jagung dan otot. Fungsi besi di antaranya adalah :
a.
Untuk pembentukan hemoglobin baru.
b.
Untuk mengembalikan hemoglobin
kepada nilai normalnya setelah terjadi pendarahan.
c.
Untuk mengimbangi sejumlah kecil zat
besi yang secara konstan dikeluarkan tubuh, terutama lewat urine, feses dan
keringat.
d.
Untuk menggantikan kehilangan zat
besi lewat darah tubug.
e.
Pada laktasi untuk sekresi air susu.
Kebutuhan akan zat besi untuk
berbgai jenis kelamin dan golongan usia adalah sebagai berikut:
a.
Untuk laki-laki dewasa : 10 mg/hari
b.
Wanita yang mengalami haid : 12
mg/hari
c.
Anak-anak umur 7-10 tahun : 2,3-3,8
mg/hari
d.
Orang dewasa : 10-15 mg/hari
Zat besi yang tidak mencukupi bagi
pembentukan sel darah, akan mengakibatkan anemia, menurunkan kekebalan
individu, sehingga sangat peka terhadap serangan bibit penyakit
4.
Natrium
Tubuh
manusia mengandung 1,8 gram natrium (Na) perkilo gram berat badan bebas lemak,
dimana sebagian besar terdapat dalam cairan ekstraseluler. Kandungan natrium
dalam plasma sekitar 300-355 mg/100 ml. Karena natrium merupakan kation utama
dari cairan ekstraseluler, pengontrolan osmolaritas dan volume cairan tubuh
sangat tergantung pada ion natrium dan risio natrium terhadap ion lainnya. Natrium
mampu membuat membran sel menjadi permeabel, sementara itu transmisi syaraf dan
kontraksi otot melibatkan pertukaran natrium ekstraseluler dan kalium
ekstraseluler. Hanya sejumlah kecil natrium berada dalam intraseluler.
Dalam
tulang, natrium dalam tulang kira-kira sebanyak 30-45% dari total natrium
tubuh. Metabolisme natrium terutama diatur oleh aldosteron suatu hormon korteks
adrenal yang meningkatkan reabsorbsi natrium dari ginjal. Bila hormon tersebut
tidak ada maka ekskresi natrium demikian jarang sekali dijumpai keadaan
defisiensi pada nmanusia, sebab mineral ini terdapat di dalam hampir semua
bahan makanan. Pangan nabati mengandung natrium lebih sedikit di bandingkan
dengan pangan hewani. Kehilangan natrium yang berlebihan karena muntah-muntah,
diare dan berkeringat. Akibat dari deplesi natrium sangat erat berhubungan
dengan status keseimbangan air. Bila kehilangan air, maka akan tampak
gejala-gejala deplesi cairan ekstraselular: volume darah tinggi, tinggi
hematokrit, tekanan darah rendah dan otot kram.
5.
Iodium
Sumber
iodium di antaranya adalah : sayur-sayuran, ikan laut, dan rumput laut.
Sedangkan funsi dari iodium di antaranya dalah sebagai komponen esensial
tiroksin dan kelenjar tiroid.
6.
Floor
Sumber floor di antaranya adalah air, makanan laut, tanaman, ikan dan
makanan hasil ternak. Sedangkan fungsi floor di antaranya adalah :
a. Untuk
pertumbuhan dan pembentukan struktur gigi.
b. Untuk
mencegah karies gigi.
c. Kebutuhan
floor antara dari panas dan daerah kurang panas berbeda.
7.
Khlor
Sumber dari khlor di antaranya adalah garam, keju, ikan, udang, bayam dan
seledri. Sedangkan fungsi dari khlor diantaranya adalah :
a. Aktivator
amylase dan pembentukan HCl lambung.
b. Mengaktifkan
enzim amilase dalam mulut untuk memecah pati.
c. Membantu
menjaga tekanan osmotic.
8.
Zinc
Sumber utama Zinc adalah daging, unggas, telur, ikan, susu, keju, hati,
lembaga gandum, ragi, selada, roti dan kacang-kacangan. Sedangkan fungsi Zinc
di antaranya adalah :
a.
Meningkatkan keaktifan enzim
b.
Meningkatkan pertumbuhan
Jika terjadi defisiensi maka
menyebabkan kegagalan pertumbuhan dan gangguan kesembuhan luka
9.
Tembaga
Sumber utama
dari tembaga adalah susu dan sereal. Sedangkan fungsi dari tembaga adalah
berperan dalam kegiatan enzim pernafasan sebagai kofaktor bagi enzim tironase
dan sitokromokdiase.
10. Kobalt
Merupakan
koostifuen vitamin B12 yang diperlukan bagi perkembangan normal
sel-sel darah merah. Sumber utamanya adalah vitamin B12, B1, dan
sayuran berdaun hijau. Kobalt mempunyai fungsi untuk keseimbangan tubuh
ruminansia.
Semua jaringan tubuh hewan atau
manusia, pangan dan pakan mengandung zat inorganik yang disebut unsur hara atau
mineral dengan jumlah yang berbeda-beda. Zat inorganik tersebut dalam pakn atau
jaringan dapat diperoleh pada saat pengabuan dalam rangka analisa proeksimat.
Dalam abu zat inorganik tersebut dalam bentuk oksida, carbonat dan sulfat.
Mula-mula dalam ilmu nutrisi, zat-zat yang sering mengalami kekurangan adalah
protein dan energi. Setelah kedua hal tersebut diketahui maka banyak
penemuan-penemuan perihal kekurangan mineral sebagai zat mikro nutrien bersama
vitamin, pada hewan ruminansia mineral lebih kritis daripada vitamin, karenma
ruminansia dapat membentuk beberapa vitamin dalam tubuhnya.
Pada saat ini diketemukan 22-23
mineral yang dipandang merupakan unsur esensial untuk ternak. Dari kemampuan
22-23 mineral yang dipandang merupakan unsur esensial untuk ternak. Dari
kemampuan 22-23 unsur tadi 7 unsur disebut macro mineral dan 15-16 unsur
disebut mikro mineral. Ketujuh unsur macro mineral tersebut adalah: calcium,
phosporus, magnesium, sodium, sulphur, potasium dan chlorine. Sedangkan yang
trace mineral adalah :iron, iodine, zinc, copper, manganesa, cobalt, molybdenum
(MO), selenium, chromium, tin (Sn), vanadium (V), flourine, silicon, nickel,
cadmium,dan arsenic (As). Kedelapan disebutkan terakhir disebut “newer trace
mineral”, yang peranannya dalam tubuh ternak masih terus dicari informasinya.
Terdapat saling interaksi antara beberapa mineral misalnya antara copper,
molybdenum dan sulphur. Bila MO dan S terlalu tinggi dalam pakan maka dapat
terjadi defiseensi copper.
Ada tiga
fungsi utama mineral yaitu:
a.
Sebagai kompenen utama tubuh (struktural
element) atau penyusun kerangka tulang, gigi dan otot-otot. Ca, P, Mg, Fl dan
Si untuk pembentukan dan pertumbuhan gigi sedang P dan sekolah luar biasa untuk
penyusunan protein jaringan.
b.
Merupakan unsur dalam cairan tubuh
atau jaringan, sebagai elektrolit yang mengatur tekanan osmuse (Fluid balance),
menegatur keseimbangan basa asam dan permeabilitas membran. Contoh adalah Na,
K, Cl, Ca dan Mg.
c.
Sebagai aktifator atau terkait dalam
peranan enzim dan hormon.
2.
ENZIM
Enzim merupakan senyawa protein yang
berfungsi sebagai katalisator reaksi-reaksikimia yang terjadi dalam sistem
biologi. Karena merupakan katalisator, maka enzim sering disebut
biokatalisator. Katalisator adalah suatu zat yang mempercepat reaksi kimia
tetapi tidak mengubah kesetimbangan reaksi atau tidak mempengaruhi hasilakhir
reaksi.
1.
Komponen enzim
Enzim adalah
senyawa protein sederhana maupun protein kompleks yang bertindak sebagai
katalisator spesifik. Enzim yang tersusun dari protein sederhana jika diuraikan
hanya tersusun atas asam amino saja, misalnya pepsin, tripsin, dan kemotripsin.
Sementara itu enzim yang berupa protein kompleks bila diuraikan tersusun
atas asam amino dan komponen lain.Enzim lengkap disebut holoenzim terdiri atas
komponen protein dan nonprotein.Komponen
protein yang menyusun enzim disebut apoenzim. Penyusun enzim yang berupa
komponen nonprotein dapat berupa komponen organik dannonorganik.
Komponen organik yang terikat kuat disebut gugus prostetik. Sedangkan yang
terikat lemah disebut koenzim.Komponen anorganik yang terikat lemah pada
protein enzim disebut kofaktor atau aktivator.
2.
Cara kerja enzim
Salah satu ciri khas enzim yaitu
bekerja secara spesifik artinya enzim hanya dapat bekerja pada substrat
tertentu. Bagaimana cara kerja enzim? Beberapa teori berikut menjelaskan
tentang cara kerja enzim yaitu :
Ø Lock and key theory.
Teori ini dikemukakan oleh fischer. Enzim ini
diumpakan sebagai gembok yangyang mempunyai bagian kecil dan dapat mengikat
substrat. Bagian enzim yangdapat berikatan dengan substrat disebut sisi aktif.
Substrat diumpakan kunciyang dapat berikatan dengan sisi aktif enzim. Selain
sisi aktif pada enzim jugaditemukan adanya sisi alosterik. Sisi alosterik
diibaratkan sebagai saklar.Apabila sisi alosterik berikatan dengan penghambat
konfigurasi enzim akan berubah sehingga aktivitasnya berkurang. Namun jika
sisi alosterik berikatandengan aktivator maka enzim akan berikatan
kembali.
Ø Induced fit theory
Sisi aktif
enzim bersifat fleksibel sehingga dapat berubah bentuk menyesuaikan
bentuk substrat.
3.
Penghambatan
aktifitas enzim
Hormon (dari
bahasa Yunani, όρμή: horman - "yang menggerakkan") adalah zat kimia
yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin yang mengatur homeostasis, reproduksi,
metabolisme, dan tingkah laku. Sistem
hormon (sistem endoklin = sistem kelenjar buntu) yaitu sistem yang terdiri atas
kelenjar-kelenjar yang melepaskan sekresinya ke dalam darah. Hormon berperan
dalam pengaturan metabolisme, pertumbuhan dan perkembangan, reproduksi,
mempertahankan homeostasis, reaksi terhadap stress, dan tingkah laku.
A. Kelenjar-kelenjar yang terdapat dalam tubuh manusia :
A. Kelenjar-kelenjar yang terdapat dalam tubuh manusia :
1.
Kelenjar hipofisis (kelenjar
pituitari)
Kelenjar ini terletak pada dasar
otak besar dan menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan
kelenjar lainnya. Oleh karena itu kelenjar hipofisis disebut master gland.
Kelenjar hipofisis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian anterior, bagian
tengah, dan bagian posterior.
a) Hipofisis lobus anterior yaitu menghasilkan :
Ø Hormone
tirotropin (Tiroid stimulating hormone, TSH)
berfungsi memelihara pertumbuhan dan perkembangan kelenjar targetnya (tiroid
kelenjar gondok) dan merangsang tiroid untuk mensekresikan hormone tiroksin.
Ø Andrenocorticotrophi (corticotropia, ACTH)
berfungsi memelihara pertumbuhan dan perkembangan normal korteks adrenal dan
merangsang untuk mengsekresikan kortisol dan glucocorticoid yang lain.
Ø Gonadotropin,
yang terdiri dari Follicle stimulating hormone (FSH) dan
Luteinizing hormone (LH) SomatotropicØ hormone
(Ghowth hormone, GH) yaitu hormone yang menyebabkan pertumbuhan dari semua
jaringan tubuh yang dapat tumbuh.
Ø Prolaktin
(Luteotropic hormone, LTH) berfungsi untuk merangsang sekresi kelenjar susu (glandula
mamae).
b)
Hipofisis lobus intermedia yaitu
hormon perangsang melanosit atau (Melanosit Stimulating Hormon MSH). Apabila
hormon ini banyak dihasilkan maka menyebabkan kulit menjadi hitam.
c)
Hipofisis lobus posterior yaitu
hormon yang dihasilkan :
Ø Hormone vasopressin atau antidiuretik hormone (ADH) yaitu
berfungsi untuk mencegah pembentukan urine dalam jumlah banyak dan berpengaruh
dalam pengaturan tekanan darah.
Ø Hormon
oksitosin yang berfungsi merangsang kontraksi yang kuat pada
uterus sehingga penting dalam membantu proses kelahiran.
2.
Kelenjar Tiroid
Kelenjar
tiroid ialah organ endokrin yang terletak di leher manusia. Fungsinya ialah
mengeluarkan hormon tiroid. Antara hormon yang terpenting ialah Thyroxine (T4)
dan Triiodothyronine (T3). Hormon-hormon ini mengawal metabolismE (pengeluaran
tenaga) manusia Kelenjar tiroid terdiri dari dua lobus, satu di sebelah kanan
dan satu lagi disebelah kiri. Keduanya dihubungkan oleh suatu struktur yang
dinamakan isthmus atau ismus. Setiap lobus berbentuk seperti buah pir. Kelenjar
tiroid mempunyai satu lapisan kapsul yang tipis dan pretracheal fascia. Pada
keadaan tertentu kelenjar tiroid aksesoria dapat ditemui di sepanjang jalur
perkembangan embriologi tiroid.
Struktur
ismus atau isthmus yang dalam bahasa latin artinya penyempitan merupakan
struktur yang menghubungkan lobus kiri dan kanan. Posisinya kira-kira setinggi
cincin trakea 2-3 dan berukuran sekitar 1,25 cm. Anastomosis di antara kedua
arteri thyroidea superior terjadi di sisi atas ismus, sedangkan cabang-cabang
vena thyroidea inferior ber-anastomosis di bawahnya. Pada sebagian orang dapat
ditemui lobus tambahan berupa lobus piramidal yang menjulur dari ismus ke bawah.
Darah ke
kelenjar tiroid dibekalkan oleh arteri superior thyroid yang merupakan cabang
pertama arteri external carotid (ECA). Arteri ini menembusi pretracheal fascia
sebelum sampai ke bahagian superior pole lobe kelenjar tiroid. Saraf laryngeal
terletak berhampiran(di belakang) arteri ini, jadi jika dalam pembedahan
tiroidektomi, kemungkinan besar saraf ini terpotong jika tidak berhati-hati.
Sel tiroid
adalah satu-satunya sel dalam tubuh manusia yang dapat menyerap iodin atau
yodium yang diambil melalui pencernaan makanan. Iodin ini akan bergabung dengan
asam amino tirosin yang kemudian akan diubah menjadi T3 (triiodotironin) dan T4
(triiodotiroksin). Dalam keadaan normal pengeluaran T4 sekitar 80% dan T3 15%. Sedangkan
yang 5% adalah hormon-hormon lain seperti T2, T3 dan T4 membantu sel mengubah
oksigen dan kalori menjadi tenaga (ATP = adenosin tri fosfat). T3 bersifat
lebih aktif daripada T4. T4 yang tidak aktif itu diubah menjadi T3 oleh enzim
5-deiodinase yang ada di dalam hati dan ginjal. Proses ini juga berlaku di
organ-organ lain seperti hipotalamus yang berada di otak tengah. Hormon-hormon
lain yang berkaitan dengan fungsi tiroid ialah TRH (tiroid releasing hormon) dan
TSH (tiroid stimulating hormon). Hormon-hormon ini membentuk satu sistem aksis
otak (hipotalamus dan pituitari)- kelenjar tiroid. TRH dikeluarkan oleh
hipotalamus yang kemudian merangsang kelenjar pituitari mengeluarkan TSH. TSH
yang dihasilkan akan merangasang tiroid untuk mengeluarkan T3 dan T4. Oleh
karena itu hal yang mengganggu jalur diatas akan mentyebabkan produksi T3 dan
T4
3. Kelenjar
langerhans (pankreas)
Pulau langerhans mempunyai sel-sel
alfa dan beta.
a) Sel-sel alfa menghasilkan
glukogon yang berfungsi meninggikan gula darah.
b) Sel-sel beta menghasilkan hormone
insulin yang berfungsi mengubah gula darah menjadi gula otot (menurunkan gula
darah).
c) Selain itu pancreas juga menghasilkan
kelenjar pencernaan.
4.
Kelenjar paratiroid
Kelenjar ini menghasilkan hormone
paratormon (PTH), yang terletak menempel pada permukaan kelenjar tiroid dan
berjumlah 4 buah.
Hormon paratormon (PTH) berperan dalam metabolisme kalsium dan fosfot di dalam darah. Kekurangan hormone paratiroid dapat mengakibatkan gejala kekejangan otot. Kelenjar anak ginjal (kelenjar adrenal, suprarenalis). Kelenjar anak ginjal terletak menempel di atas ginjal, yang terdiri atas 2 bagian, yaitu :
Hormon paratormon (PTH) berperan dalam metabolisme kalsium dan fosfot di dalam darah. Kekurangan hormone paratiroid dapat mengakibatkan gejala kekejangan otot. Kelenjar anak ginjal (kelenjar adrenal, suprarenalis). Kelenjar anak ginjal terletak menempel di atas ginjal, yang terdiri atas 2 bagian, yaitu :
a)
Bagian korteks
Menghasilkan hormone deoksikortison
dan kortison. Kekurangan hormone ini dapat menimbulkan penyakit Addison yang dapat
mengakibatkan kematian.
b)
Bagian medulla
Menghasilkan
adrenalin (epinefrin). Hormon adrenalin berfungsi
Untuk mengubah gula otot (glikogen) menjadi gula darah (glukosa)
Menyempitkan pembuluh darah sehingga menaikkan tekanan darah
Bersama dengan hormone insulin, adrenalin mengatur kadargula darah sampai 0,1%.
Untuk mengubah gula otot (glikogen) menjadi gula darah (glukosa)
Menyempitkan pembuluh darah sehingga menaikkan tekanan darah
Bersama dengan hormone insulin, adrenalin mengatur kadargula darah sampai 0,1%.
5.
Kelenjar kelamin
Kelenjar
kelamin pria (testis). Testis mempunyai 2 fungsi utama menghasilkan sel-sel
mani (sperma) oleh tubulus seminifelus dan sekresi hormone jantan (antrogen)
yaitu hormone testosterone oleh sel-sel leydig.
Hormon testosterone berfungsi untuk mempengaruhi spermatogenesis (pembentukan sperma) dan menimbulkan sifat-sifat seks sekunder pada pria seperti suara yang besar, tumbuh cabang, dan lain-lain.
Hormon testosterone berfungsi untuk mempengaruhi spermatogenesis (pembentukan sperma) dan menimbulkan sifat-sifat seks sekunder pada pria seperti suara yang besar, tumbuh cabang, dan lain-lain.
Kelenjar
kelamin wanita (ovarium). Ovarium dapat menghasilkan ovum (sel telur) dan
hormone-hormon ekstrogen dan progesterone.
Estrogen berpengaruh pada : pematangan sel-sel kelamin,
pertumbuhan alat kelamin, pemeliharaan sistem reproduksi, menimbulkan tanda-tanda seks sekunder pada wanita.
Progesteron dihasilkan oleh korpus leuteun yaitu badan kuning di dalam ovarium. Progesteron berfungsi : Mempengaruhi kontraksi otot rahim. Pada endometrium uterus berfungsi mempersiapkan untuk nidasi bloktostocyst dan mempercepat pertumbuhan kelenjar pada endonetrium uterus.
Estrogen berpengaruh pada : pematangan sel-sel kelamin,
pertumbuhan alat kelamin, pemeliharaan sistem reproduksi, menimbulkan tanda-tanda seks sekunder pada wanita.
Progesteron dihasilkan oleh korpus leuteun yaitu badan kuning di dalam ovarium. Progesteron berfungsi : Mempengaruhi kontraksi otot rahim. Pada endometrium uterus berfungsi mempersiapkan untuk nidasi bloktostocyst dan mempercepat pertumbuhan kelenjar pada endonetrium uterus.
C.
HOMEOSTASIS
DALAM METABOLISME MAKROMOLEKUL (GLIKOLISIS, GLUKONEOGENESIS, GLIKOGENESIS, GLIKOGENOLISIS,
SIKLUS KREBS)
Homeostatis
(keseimbangan internal yang konstan) adalah suatu keadaan dinamis, suatu
keterkaitan antara gaya luar yang cenderung mengubah lingkungan internal dan
mekanisme kontrol internal yang melawan perubahan tersebut. Homeostatis
bergantung pada perputaran umpan balik, setiap sistem kontrol homeostatis
memiliki 3 komponen fungsional, yaitu:
1. Reseptor
→ mendeteksi perubahan beberapa variabel lingkungan internal, seperti perubahan
suhu tubuh.
2. Pusat
kontrol → memproses informasi yang diterima dari
reseptor dan mengarahkan suatu respon yang tepat melalui efektor.
3. Efektor
1.
GLIKOLISIS
Metabolisme
merupakan total reaksi kimia yang terjadi didalam tubuh makhluk hidup untuk kelangsungan kehidupannya.
Secara keseluruhan reaksi-reaksi tersebut
bertanggungjawab untuk menjaga availabilitas organisme. Reaksi-reaksi
tersebut secara sendiri-sendiri
mungkin tidak penting, tetapi secara keseluruhan dalam jejaring akan membentuk
puzzle yang sangat dibutuhkan untuk keseimbangan fungsi biokimia. Adanya gangguan pada salah satu reaksi akan menyebabkan
abnormalitas metabolisme.
Reaksi-reaksi metabolisme dapat dibagi
menjadi dua sesuai dengan tujuan reaksinya, yaitu katabolisme dan anabolisme.
Katabolisme merupakan reaksi peluruhan (degradasi) yang menghasilkan energi,
sedang anabolisme merupakan reaksi sintesis yang memerlukan energi. Keduanya
berjalan secara seimbang sesuai dengan fungsi dan kebutuhan hidup organisme.
Glukosa merupada senyawa golongan
karbohidrat yang merupakan sumber energi utama bagi makhluk hidup karena glukosa
berasal dari proses fotosintesis yang mengkonversi energi matahari menjadi
energi kimia. Energi yang terkandung dalam senyawa glukosa selanjutnya akan
ditransformasi melalui serangkaian reaksi katabolisme yang dinamakan
glikolisis. Glikolisis terjadi di dalam sitosol di dalam sel yang menghasilkan
senyawa luruhan dan energi konversi dalam bentuk senyawa kimia yang lain (ATP).
Glukosa di dalam sitoplasma akan dipecah
secara enzimatis berantai menjadi asam piruvat dengan menghasilkan 2 mol ATP.
Proses ini disebut respirasi anaerob (glikolisis anaerob). Ada 2 (dua) jalur
yaitu:
1. Jalur
Embden Meyerhof
2. Heksosamonoposfat
shunt
Asam
piruvat selanjutnya akan mengalami beberapa kemungkinan diubah menjadi:
1. Asam
laktat dengan menghasilkan 2 mol ATP. Peristiwa ini meningkat pada saat tubuh
kekurangan oksigen, misalnya pada saat latihan atau bekerja terlalu keras. Asam
laktat yang dihasilkan ini dapat menurunkan pH yang akan mempengaruhi daya
hidup sel.
2. Asetaldehida
kemudian menjadi alkohol. Proses ini disebut fermentasi (hanya terjadi pada
bakteri, jamur dan tumbuhan).
3. Asetil
Ko-A selanjutnya siklus Kreb’s dan transport electron menjadi ATP.
Metabolisme glukosa di hati
Glukokinase merupakan enzim yang
berperan dalam glikolisis di lever dan reaksinya tidak dihambat oleh produknya,
glukosa-6-fosfat. Enzim ini bekerja pada level glukosa darah yang tinggi.
Glukosa-6-fosfat yang berlebihan di
dalam hati akan dikonversi menjadi glukosa-1-fosfat dan selanjutnya diubah
menjadi glikogen. Akan tetapi apabila kadar gula di dalam darah menurun,
glukosa-6-fosfat akan dikonversi menjadi glukosa dengan melepas fosfat ion
dengan katalisator Glukosa-6- fosfatase. Kedua enzim tersebut hanya ditemukan
di hati yang berguna untuk kontrol kadar gula darah.
Glukoneogenesis merupakan istilah
yang digunakan untuk mencakup semua mekanisme dan lintasan yang bertanggung
jawab untuk mengubah senyawa nonkarbohidrat menjadi glukosa atau glikogen.
Subtrat utama bagi glukoneogenesis adalah asam amino glukogenik, laktat,
gliserol dan propionat. Hati dan ginjal merupakan jaringan utama yang terlibat
karena kedua organ tersebut mengandung komplemen enzim-enzim yang diperlukan. Apabila
ketersediaan glukosa tidak tercukupi, maka lemak dan protein akan diubah menjadi
asetil koenzim A (Asetil Ko-A) sehingga dapat masuk ke siklus Kreb's. Peristiwa
pembentukan glukosa dari asam amino dan asam lemak disebut glukoneogenesis.
Glukoneogenesis memenuhi kebutuhan
tubuh akan glukosa pada saat karbohidrat tidak tersedia dalam jumlah yang cukup
di dalam makanan. Pasokan glukosa yang terus menerus diperlukan sebagai sumber
energi, khususnya bagi sistem syaraf dan eritrosit. Kegagalan pada glukoneogenesis
biasanya berakibat fatal. Kadar glukosa darah di bawah nilai yang kritis akan
menimbulkan disfungsi otak yang dapat mengakibatkan koma dan kematian. Glukosa
juga dibutuhkan di dalam jaringan adiposa sebagai sumber gliserida-gliserol,
dan mungkin mempunyai peran di dalam mempertahankan kadar intermediat pada
siklus asam sitrat dibanyak jaringan tubuh. Bahkan dalam keadaan lemak memasok
sebagian besar kebutuhan kalori bagi organisme tersebut, selalu terdapat
kebutuhan basal tertentu akan glukosa. Glukosa merupakan satu-satunya bahan
bakar yang yang memasok energi bagi otot rangka pada keadaan anaerob. Unsur ini
merupakan prekursor gula susu (laktosa) di kelenjar payudara dan secara aktif
diambil oleh janin. Selain itu, mekanisme glukoneogenik dipakai untuk
membersihkan berbagai produk metabolisme jaringan lainnya dari darah, misal
laktat yang dihasilkan oleh otot dan eritrosit, dan gliserol yang secara
terus-menerus diproduksi oleh jaringan adipose. Propionat, yaitu asam lemak
glukogenik utama yang dihasilkan dalam proses digesti karbohidrat oleh hewan
pemamah biak, merupakan substrat penting untuk Glukoneogenesis di dalam tubuh
spesies ini.
Substrat untuk glukoneogenesis adalah :
Substrat untuk glukoneogenesis adalah :
1. Asam laktat yang berasal dari otot,
sel darah merah, medulla dari glandula supra-renalis,retina dan sumsum tulang .
2. Gliserol, yang berasal dari jaringan
lemak.
3. Asam propionat, yang dihasilkan
dalam proses pencernaan pada hewan memamah biak.
4. Asam amino glikogenik 21
3.
SINTESIS GLIKOGEN (GLIKOGENESIS)
Jika kita memiliki glukosa melampaui
kebutuhan energi, maka kelebihan glukosa yang ada akan disimpan dalam bentuk
glikogen. Proses anabolisme ini dinamakan glikogenesis. Jadi, glikogenesis
adalah proses anabolisme glikogen dari glukosa terutama terjadi di hati dan
otot yang bertujuan untuk menambah simpanan glikogen dalam tubuh sebagai
cadangan makanan jangka pendek.
Pembentukan glikogen (glikogenesis)
terjadi hampir dalam semua jaringan, tapi yang paling banyak adalah dalam hepar
dan dalam otot. Setelah seseorang diberi diet tinggi karbohidrat (hidrat
arang), kemudian heparnya dianalisis , maka akan didapatkan kurang lebih 6%
berat basah terdiri dari glikogen. Namun 12 sampai 18 jam kemudian, hampir
semua glikogen habis terpakai. Dalam otot kandungan glikogen jarang melebihi
satu persen, tapi untuk menghabiskan glikogen tersebut agak sulit, yaitu
misalnya dengan olah raga berat dan lama.
Rangkaian proses terjadinya
glikogenesis digambarkan sebagai berikut:
1.
Glukosa mengalami fosforilasi menjadi glukosa 6-fosfat
(reaksi yang lazim terjadi juga pada lintasan glikolisis). Di otot reaksi ini
dikatalisir oleh heksokinase sedangkan di hati oleh glukokinase.
ATP
+ D-glukosa → D-glukosa 6- fosfat + ADP
2. Glukosa 6-fosfat diubah menjadi
glukosa 1-fosfat dalam reaksi dengan bantuan katalisator enzim
fosfoglukomutase. Enzim itu sendiri akan mengalami fosforilasi dan gugus fosfo
akan mengambil bagian di dalam reaksi reversible yang intermediatnya adalah
glukosa 1,6-bifosfat( glukosa 1,6-bisfosfat bertindak sebagai koenzim).
Glukosa 6-fosfat → Glukosa 1- fosfat
Enz-P + Glukosa 1-fosfat→ Enz + Glukosa 1,6-bifosfat →Enz-P + Glukosa 6-fosfat .
Enz-P + Glukosa 1-fosfat→ Enz + Glukosa 1,6-bifosfat →Enz-P + Glukosa 6-fosfat .
3.
Selanjutnya sampai pada reaksi kunci di dalam biosintesis
glikogen yaitu reaksi yang tidak terlibat di dalam pemecahan glikogen. glukosa
1-fosfat bereaksi dengan uridin trifosfat (UTP) untuk membentuk uridin difosfat
glukosa (UDPGlc). Reaksi ini dikatalisir oleh enzim uridin difosfat glukosa
pirofosforilase (UDPG pirofosforilase) meng-katalisis pembentukan uridin difosfat
glukosa (UDP-glukosa).
UTP + Glukosa 1-fosfat → UDP-glukosa + Ppi (Lehninger, 1993)
4.
PROSES PEMECAHAN GLIKOGEN
(GLIKOGENOLISIS)
Penguraian (degradasi) merupakan tahap yang dikatalisasi
oleh enzim fosforilase dengan membatasi kecepatan dalam glikogenolisis.Jika
glukosa dari diet tidak dapat mencukupi kebutuhan, maka glikogen harus dipecah
untuk mendapatkan glukosa sebagai sumber energi. Proses ini dinamakan
glikogenolisis. Jadi, glikogenolisis adalah proses katabolisme glikogen menjadi
glukosa yang terjadi di hati sedangkan pada otot menjadi asam piruvat dan asam
laktat.
Pemecahan glikogen dalam hepar dan otot berbeda dengan enzim
yang terdapat dalam pencernaan. Enzim glikogen fosforilase akan melepaskan unit
glukosa dari rantai cabang glikogen yang tidak bisa direduksi.
Glikogenolisis seakan-akan kebalikan dari glikogenesis, akan
tetapi sebenarnya tidak demikian, proses ini memiliki lintasan terpisah. Untuk
memutuskan ikatan glukosa satu demi satu dari glikogen diperlukan enzim
fosforilase. Enzim ini 4 glikogen untuk spesifik untuk proses fosforolisis
rangkaian 1 menghasilkan glukosa 1-fosfat. Residu glukosil terminal pada rantai
paling luar molekul glikogen dibuang secara berurutan sampai kurang 6.atau lebih
ada 4 buah residu glukosa yang tersisa pada tiap sisi cabang 1. (C6)n ( glikogen) + Pi → 4 (C6)n-1 (glikogen)
+ Glukosa 1-fosfat (Howell, 1978).
Glukan transferase dibutuhkan sebagai katalisator pemindahan
unit trisakarida 6dari satu cabang ke cabang lainnya sehingga membuat titik
cabang 1 6 memerlukan kerja enzim enzim pemutus terpajang. Hidrolisis ikatan 1
cabang (debranching enzyme) yang spesifik. Dengan pemutusan cabang tersebut,
maka kerja enzim fosforilase selanjutnya dapat berlangsung.
Enzim ini hanya memecah ikatan α-1-4 glikosidik, dan
berhenti pada empat residu dari titik cabang. Enzim amilo (α 1,4)(α 1,4) glukan
transferase, memindah tiga unit glukosa yang terikat pada rantai cabang (yang
tinggal empat) pada rantai yang lain membentuk “rantai” lurus. Selanjutnya
enzim glikogen fosforilase akan memecah ikatan α-1,4 sampai 4 unit glukosa dari
titik cabang, demikian seterusnya.
Debranching enzim (amilo 1,6-glukosidase) memecah ikatan
glukosidik 1,6 dan menghasilkan glukosa. Dalam otot glukosa yang dihasilkan tidak
cukup banyak untuk dieksport keluar sel, kemungkinan dipakai oleh sel otot itu
sendiri.
Glukosa 1-fosfat yang terlepas diubah menjadi glukosa
6-fosfat oleh enzim fosfoglukomu-tase. Senyawa ini bisa masuk jalur glikolisis
atau jalur lainnya. Di hepar, ginjal dan epitel usus halus glukosa 6-fosfatase
yang spesifik memecah ikatan ester dan melepaskan glukosa ke peredaran darah.
Enzim ini tidak didapatkan dalam otot.
D.
GANGGUAN
METABOLISME
Gangguan Metabolisme Lemak
1.
Kelebihan lemak (Obesitas)
Terjadi karena kalori yang didapat
lebih besar dari kalori yang dimetabolisme (hipometabolisme). Terjadi pada
hipopituitarisme dan hipotiroidisme. Selain itu terjadi akibat kalori yg
dibutuhkan menurun yang menyebabkan berat badan naik, meskipun diberi makan
tidak berlebihan.
Didalam tubuh
lemak ditimbun pada jaringan subkutis, jaringan retroperitoneum, peritoneum,
omentum, pericardium dan pankreas. Obesitas dapat mengakibatkan memperberat
hipertensi, diabetes, dan penyakit jantung.
2. Hiperlipemia
Terjadi akibat jumlah lipid darah total
dan kolesterol meningkat, hiperlipema terdapat pada : diabetes melitus tidak
diobati, hipotiroidisme, nefrosis lupoid, penyakit hati, sirhrosis biliaris,
xantomatosa, hiperlipidemi, hiperkholesterolemi. Penimbunan lemak terjadi di
dinding pembuluh darah yang mengakibatkan terjadinya arteriosclerosis.
3. Defisiensi lemak
Defisiensi lemak pada umunya terjadi
pada pasien-pasien kelaparan (starvation), gangguan penyerapan (malabsorption),
penyakit celiac, sprue, penyakit whipple. Tubuh terpaksa mengambil kalori dari
simpanannya karena intake kurang, yang mula-mula dimobilisasi oleh karbohidrat
dan lemak, dan hanya pada keadaan gizi buruk akhirnya protein diambil dari
jaringan. Pada penyakit whipple selain difisiensi lemak, juga difisensi
protein, karbohidrat dan vitamin.
Gangguan Metabolisme Karbohidrat
1. Diabetes
melitus (Hiperglykemia)
ü Dasar
penyakit adalah defisiensi insulin.
ü Gejala
klinis penyakit :
q Hiperglikemia
q Glikosuria
q Dapat
diikuti gangguan sekunder metabolisme protein dan lemak
q Dapat
berakhir dengan kematian
ü Insidensi
terbanyak usia 50 – 60 thn
ü Dapat
juga dekade pertama atau pada yang sudah lanjut
ü Penyakit
ini diturunkan secara autosomal resesif
ü Sebab
tepat belum diketahui
ü berhubungan
dgn kelainan hormonal
q Insulin
q Growth
hormon
q Hormon
steroid
ü Keadaan
diabetes timbul akibat ketidak seimbangan dalam interaksi pankreas, hipofisis
dan adreanal
2. Pankreas
ü Pankreas
mempunyai pulau Langerhans : sel beta dan sel alpha
q Sel
beta : hormon insulin
q Sel
alpha : menghasilkan hormon glukgon
q Efek
anti insulin → berfungsi sebagai faktor hiperglikemik dan glikogenolitik →
meningkatkan kadar gula darah
3. Pembuluh darah
ü Bila gangguan metabolisme karbohidrat terlalu lama →
hiperglikemik menahun, pada otot, hati dan jantung terjadi difisiensi.
ü Lemak dimobilisasi sebagai sumber tenaga →lemak
dalam darah bertambah.
ü Lipaemia dan cholestrolimia → gangguan vaskular,
dengan komplikasi aterioskelosis merata
→ skeloris pembuluh darah arteri coronaria, ginjal dan retina
4. Mata
ü Skelosis arteri retina → retinitis diabetika.
ü Berupa :
q perdarahan kecil-kecil tidak teratur
q pelebaran pembuluh darah retina dan berkeluk-keluk
q kapiler-kapiler membentuk mikroaneurisma
5. Jantung
ü Sklerosis arteri coronaria → infrak otot jantung
6. Ginjal
ü Kelainan degeneratif pada alat vaskular glomeruler –
tubular
ü pyleonepritis akut maupun kronis
7. Kulit
ü Penimbunan lipid dlm makropag-makropag pada dermis
→xantoma diabetikum
8. Susunan syaraf
ü Pada syaraf tepi dan kadang medula spinalis
ü Perubahan degeneratif
q Demyelinisasi
q Fibrosis
q Mungkin berhubungan dengan skelosis pembuluh darah
9. Hati
ü Perlemakan → hepatomegali dan infiltasi glikogen
ü Disebabkan karena defisiensi karbohidrat → sumber
tenaga dari lemak → imobilisasi lemak berlebihan → defisiensi lipotropik →
lemak tidak dapat diangkut dari sel → penimbunan lemak berlebihan
10. Klinis
ü Polyphagia : tubuh tidak dapat memetabolisme
karbohidrat yg dimakan →penderita banyak makan
ü Polidipsia : glycosuria (diuresis osmotik) →
kompensasi: penderita banyak minum
ü Polyuria : glycosuria (diuresis osmotik) → penderita
banyak kencing
11. Hipoglykemia
Patologis
: Sering ditemukan pada 3 keadaan:
1. Akibat
pemakaian insulin berlebihan pada diabetes
2. Pada
pengobatan psykosis dengan shock hipoglikemik
3. Akibat
pembentukan insulin berlebihan pada
tumor pankreas yg dibentuk oleh sel beta
Gangguan Metabolisme Protein
Penyakit
akibat kelebihan protein (-)
1. Defisiensi
protein
ü Terjadi
pada pemasukan protein kurang → kekurangan kalori, asam amino, mineral, dan
faktor lipotropik .
ü Akibatnya
:
n Pertumbuhan
tubuh
n Pemeliharaan
jaringan tubuh
n Pembentukkan
zat anti dan serum protein akan terganggu.
ü Penderita
mudah terserang penyakit infeksi, perjalanan infeksi berat, luka sukar sembuh
dan mudah terserang penyakit hati akibat kekurangan faktor lipotropik
Macam-Macam Defisiensi Protein
1.
Hipoproteinemia
Sebab :
q Exkresi
protein darah berlebihan melalui air kemih
q Pembentukan
albumin terganggu spt pada penyakit hati
q Absorpsi
albumin berkurang akibat kelaparan atau penyakit usus, juga pada penyakit
ginjal
2.
Hipo dan
Agammaglubulinemia
Ada 3 jenis :
a.
Hipoagammaglobulinemia
kongenital
n Penyakit
herediter, terutama anak laki-laki antara 9 – 12 thn
n Mudah
terserang infeksi. Kematian sering terjadi akibat infeksi
n Plasma
darah tidak mengandung gamma protein
n Dapat
terjadi penyakit hipersensitivas (ex: penyakit artritis) krn tubuh tidak dapat
membentuk Ig
3.
Hipo/ (a)
gammaglobulinemia didapat
q Pada
pria dan wanita pada semua usia
q Penderita
mudah terkena infeksi
q Terjadi
hiperplasi konpensatorik sel retikulum → mengakibatkan limfadenopathi dan
splenomegali
4.
Hipoagammaglobulinemia
sementara
q Hanya
ditemukan pada bayi
q Merupakan
peralihan pada waktu gamma globulin yang didapat dari ibu habis dan anak harus
membentuk gamma globulin sendiri
5.
Pirai atau gout
n Akibat gangguan metabolisme asam urat → asam urat
serum meninggi → pengendapan urat pada berbagai jaringan
n Asam urat merupakan hasil akhir dari pada
metabolisme purin.
n Secara klinis :
q Arthritis akut yg sering kambuh secara menahun
q Pada jaringan ditemukan tonjolan-tonjolan disebut
“tophus”
n Di sekitar sendi
n Bursa
n Tulang rawan
n Telinga
n Ginjal
n Katup jantung
BAB III
PENUTUP
1. Metabolisme adalah
keseluruhan reaksi yang terjadi di dalam sel, meliputi proses penguraian dan
sintesis molekul kimia yang menghasilkan dan membutuhkan panas (energi) serta
dikatalisis oleh enzim.
2. Metabolisme
meliputi:
a. Jalur
sintesis (anabolisme/endorgenik)
b. Jalur
degradatif (katabolisme/eksorgenik)
3. Makromolekul
adalah komponen struktural dan fungsional utama sel. Makromolekul terdiri dari
asam nukleat, protein, karbohidrat atau polisakarida, lemak atau lipid.
4. Metabolisme
makromolekul bahan makanan dalam tubuh adalah :
Ø
Absorptive-state :
katabolisme
Ø Post
absorptive state/ fasted state : anabolisme
5. Fungsi utama
mineral yaitu:
a.
Sebagai kompenen utama tubuh
(struktural element) atau penyusun kerangka tulang, gigi dan otot-otot.
b.
unsur dalam cairan tubuh atau
jaringan, sebagai elektrolit yang mengatur tekanan osmuse (Fluid balance),
menegatur keseimbangan basa asam dan permeabilitas membran.
c.
Sebagai aktifator atau terkait dalam
peranan enzim dan hormon.
6.
Homeostatis
(keseimbangan internal yang konstan) adalah suatu keadaan dinamis, suatu
keterkaitan antara gaya luar yang cenderung mengubah lingkungan internal dan
mekanisme kontrol internal yang melawan perubahan tersebut.
7.
Dalam melakukan
homeostasis dalam metabolisme makromolekul
dibutuhkan proses glikolisis, glukoneogenesis, glikogenesis,
glikogenolisis, dan siklus krebs.
8.
Gangguan metabolisme
lemak, diantaranya :
Ø Kelebihan lemak (Obesitas)
Ø Hiperlipemia
Ø Defisiensi lemak
12. Gangguan
metabolisme karbohidrat, contohnya diabetes melitus (Hiperglykemia).
13. Gangguan
metabolisme protein, contohnya defisiensi protein.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim. 2009. “Hormon Pada Manusia”. http://generasibiologi.blogspot.com/2009/06/pembahasan-makalah-hormon-pada-manusia.html.
( Diakses hari Senin, 26 Desember 2011 ; pukul 20.00 ).
Anonim. 2010. “Enzim Dalam Metabolisme” http://www.sebelasduabelasipa.co.cc/. (Diakses
hari Senin, 26 Desember 2011 ; pukul 20.00 ).
Anonim.
2011. “Peran Metabolisme”. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/Bb6-Metabolisme.pdf. (Diakses hari Sabtu, 24 Desember 2011 ; pukul
19:30 ).
Aunurrofiqhidayat.
2011. “Metabolisme”. http://aunurrofiqhidayat.wordpress.com/tag/anabolisme. ( Diakses hari Sabtu, 24
Desember 2011 ; pukul 19:45 ).
Karin. 2008. “Gangguan Metabolisme dan Endokrin”. www.karin0508.student.umm.ac.id/files/.../gangguan-metabolisme.protein.ppt. (Diakses
hari Senin, 26 Desember ; pukul 20.00).
Kuntarti. 2011. “Metabolisme” http://staff.ui.ac.id/internal/139903001/material/metabolisme.ppt. (Diakses
hari Minggu, 25 Desember 2011 ; pukul 19.15 ).
Muchid, Abdul. 2008. “Katabolisme dan Anabolisme”. http://studyipa.blogspot.com/2008/08/katabolisme-dan-anabolisme.html. (Diakses hari
Sabtu, 24 Desember 2011 ; pukul 19:25 ).
Zaifbio. 2009. “Vitamin, Mineral, dan Air”. http://zaifbio.wordpress.com/2009/02/01/%E2%80%9Cvitamin-mineral-dan-air%E2%80%9D.
( Diakses hari Senin, 26 Desember ; pukul 20.00 ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar