Selasa, 31 Januari 2012

ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA (UAS TAKE HOME)


NAMA                       : ELLYSA PURFIANTI
NIM                            : A 420 090 039
MATA UJI                : ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA
TIPE                           : TAKE HOME TEST
PENGAMPU             : ERMA M.T., S.Si

1. A. Bayi prematur biasanya mengalami kekurangan jaringan adiposa subkutan dan luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar dibandingkan dengan volumenya atau yang biasa disebut dengan Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Bayi dengan berat badan lahir rendah akan mempengaruhi kemampuan bayi tersebut untuk mengatur suhu tubuhnya karena pusat pengaturan panas badan belum berfungsi dengan baik yang disebabkan karena metabolismenya rendah dan pernafasan belum teratur (sering apnoe), padahal pengaturan panas pada bayi yang baru lahir berhubungan dengan metabolisme dan penggunaan oksigen. Selain itu, bayi prematur sangat lentur karena permukaan badan relatif luas, dan hal ini dapat mempercepat hilangnya panas pada tubuh bayi. Pada saat bayi terpapar dengan suhu lingkungan di bawah netral, dengan cepat bayi akan kehilangan panas dan sulit untuk mempertahankan suhu tubuhnya karena efek shivering pada prematur tidak ada.
B. Luka bakar parsial pada bagian superficial justru lebih menyakitkan dibandingkan dengan luka bakar yang mengenai jaringan kulit yang lebih dalam karena luka bakar ini mencapai kedalaman dermis tetapi masih ada elemen epitel yang tersisa, seperti sel epitel basal, kelenjar sebasea, kelenjar keringat, dan folikel rambut. Dengan adanya sisa epitel yang sehat ini, luka dapat sembuh sendiri dalam 10 – 21 hari. Pada luka bakar parsial bagian superficial terjadi kerusakan kapiler dan ujung syaraf di dermis sehingga luka bakar ini tampak lebih pucat dan lebih nyeri dibandingkan luka bakar yang mengenai jaringan kulit yang lebih dalam, karena adanya iritasi ujung syaraf sensorik. Sensasi yang dirasakan yaitu nyeri bila terpapar dengan udara dan panas. Selain itu, pada luka bakar ini timbul bula (gelembung kulit) yang berisi cairan eksudat yang keluar dari pembuluh karena permeabilitas dindingnya meninggi. Sedangkan luka bakar pada jaringan kulit yang lebih dalam (seluruh kedalaman kulit, subkutis, atau organ yang lebih dalam),  sudah tidak ada lagi elemen epitel yang hidup, maka untuk mendapatkan kesembuhan harus dilakukan cangkok kulit. Koagulasi protein yang terjadi memberikan gambaran luka bakar berwarna keputihan, tidak ada bula dan tidak ada rasa nyeri.
C.  Semua manusia pada dasarnya memiliki jumlah melanosit yang sama pada kulitnya walaupun mereka memiliki warna kulit yang berbeda. Ada kalanya seseorang tidak dapat mengekspresikan zat warna kulit dan menderita albinisme. Albinisme merupakan suatu penyakit keturunan yang jarang ditemukan dimana tubuh tidak dapat membentuk melanin. Dalam keadaan normal, suatu asam amino yang disebut tirosin, oleh tubuh diubah menjadi pigmen (zat warna) melanin.  Albinisme terjadi jika tubuh tidak mampu menghasilkan atau menyebarluaskan melanin karena beberapa penyebab. Secara khusus, kelainan metabolisme tirosin menyebabkan kegagalan pembentukan melanin sehingga terjadi albinisme. Selain itu, albinisme terjadi ketika satu dari beberapa genetik yang rusak membuat tubuh tidak mampu menghasilkan atau mendistribusikan melanin, substansi alami yang memberi warna ke rambut, kulit, dan iris mata. Kerusakan ini ditutunkan dari keluarga (faktor genetik).

2.  A. Struktur tulang yang dimiliki manusia bisa memberikan kekuatan namun ringan sehingga tidak membebani aktivitas yang dilakukan. Tulang adalah penyangga tubuh dan terdiri atas kolagen yaitu suatu protein yang berisi kalsium fosfat dan mineral yang dapat memberikan sebuah kekuatan yang berguna untuk menyangga keseluruh organ tubuh. Kombinasi antara kolagen dan kalsium menjadikan tulang kuat dan fleksibel untuk menahan tekanan akibat aktivitas manusia. Selain itu, pada tulang terdapat beberapa jenis sambungan yang berbeda antar tulang. Beberapa sambungan memungkinkan tulang untuk bergerak ke belakang, dan beberapa sambungan yang lain memungkinkan tulang untuk bergerak ke samping. Ketika kita melompat atau berjingkrak dari satu tempat ke tempat yang lain, tulang ini akan berada dalam suatu bobot yang sama dengan 3-4 kali berat badan kita. Akan tetapi, kita tidak mengalami kerusakan apa pun berkat kekuatan tulang kalian. Tulang begitu kuat karena tulang terbuat dari jaringan berlubang  atau berpori seperti sarang lebah madu. Berkat bentuk ini, tulang sangat keras dan sekaligus cukup ringan untuk digunakan dengan mudah.  Jika berbentuk sebaliknya, yakni jika bagian dalam tulang itu kaku dan tidak ada ruang apa pun seperti bagian luarnya, tulang akan menjadi terlalu berat.
B.  Osteoporosis merupakan keadaan tulang di mana tulang menjadi keropos tanpa mengubah bentuk dan struktur luar tulang, akan tetapi daerah dalam tulang menjadi berlubang sehingga mudah patah. Pada umumnya Perempuan lebih rentan terkena osteoporosis dibandingkan dengan laki-laki. Hal ini disebabkan karena :
a.    Pada kodratnya wanita itu harus hamil, melahirkan, dan menyusui. Janin harus tumbuh tulangnya dan itu didapat dari kalsium yang dikonsumsi ibunya. Kalau asupan kalsium ibu hamil kurang, janin akan mengambilnya dari tulang dan gigi ibu, ini adalah dua bagian tubuh yang paling banyak kalsiumnya.
b.    Gaya hidup seperti diet ketat yang dilakukan kebanyakan wanita juga turut meningkatkan resiko terjadinya osteoporosis.
c.    Masa tulang wanita umumnya lebih kecil dibandingkan masa tulang pria. 
d.   Resiko osteoporosis pada wanita memang meningkat setelah masa menopause dimana kadar hormon estrogen pada wanita menurun.  Hormon estrogen merupakan hormon yang dapat berfungsi sebagai pelindung tulang.  Menurunnya kadar estrogen juga akan meningkatkan proses pengeroposan tulang. Resiko wanita lebih besar terkena osteoporosis karena kadar hormon estrogen mulai menurun pada usia 35-40 tahun, sedangkan pada laki-laki kadar hormon testosteron baru akan menurun pada usia 65 tahun.
Sekarang ini banyak orang mengkonsumsi susu high calcium yang sedang gencar dikampanyekan. Hal ini belum tentu dapat membantu mencegah maupun mengatasi osteoporosis. Jumlah kalsium dalam tubuh memang berkurang seiring dengan pertambahan usia, dan dianjurkan supaya minum susu yang banyak untuk mencegah osteoporosis. Minum susu terlalu banyak sebenarnya justru menyebabkan osteoporosis. Kadar kalsium dalam darah manusia biasanya terpatok pada 9-10 mg. Namun pada saat minum susu, konsentrasi kalsium dalam darah tiba-tiba meningkat. Peningkatan jumlah kalsium dalam darah ini juga memiliki sisi buruk. Ketika konsentrasi kalsium dalam darah tiba-tiba meningkat, tubuh berusaha untuk mengembalikan keadaan abnormal ini menjadi normal kembali dengan membuang kalsium dari ginjal melalui urine. Lagipula, kalsium sudah tidak dapat disimpan lagi di dalam tulang jika seseorang sudah lewat dari masa pertumbuhan dan akan dibuang keluar tubuh melalui urine. Jadi, minum susu high calsium lebih cocok untuk anak yg sedang dalam masa pertumbuhan, bukan untuk manula dengan alasan mencegah dan mengobati osteoporosis. Cara terbaik untuk menjaga penurunan dari massa tulang yang berujung menjadi osteoporosis diantaranya adalah memenuhi kebutuhan asupan kalsium setiap hari. Tulang mengandung banyak kalsium. Karena itu, sangatlah penting fungsi dari kalsium untuk menjaga tulang tetap kuat. Sumber dari kalsium tidak terbatas dari susu namun juga bisa didapatkan dari produk susu (keju, yogurt), brokolo, bayam, kacang-kacangan. Menjaga tulang tetap kuat atau mencegah osteoporosis bukan hanya berarti memenuhi asupan kalsium saja namun juga ditunjang beberapa hal lainnya.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk mencegah osteoporosis antara lain:
a.    Sadar akan kejadian osteoporosis yang mengancam.
b.    Paparan sinar UVB matahari selama 30 menit (pagi sebelum jam 09.00 WIB, sore sesudah jam 16.00 WIB).
c.    Gaya hidup yang benar (hindari rokok, alkohol), perhatian terhadap obat-obatan yang menurunkan massa tulang (kortikosteroid, suntikan KB, dll) dihindari.
d.   Mengusahakan agar haid teratur.
e.    Olah raga secara teratur karena dapat membantu menjaga kepadatan tulang.
f.     Asupan gizi seimbang.
g.    Kurangi cafein karena konsumsi kopi berlebihan juga dapat meningkatkan ekskresi kalsium dari tulang.
h.    Menjaga berat badan karena berat badan berlebih berarti tubuh akan mengambil kalsium lebih banyak dari tulang.
i.      Cek densitas tulang secara berkala supaya gejala osteoporosis sudah diketahui sejak dini.
j.      Terapi sulih hormon estrogen yang penting dalam metabolisme kalsium.
C.  Kerusakan ligamen sendi dan kartilago pada atlit yang mengalami cedera membutuhkan waktu yang lama untuk menyembuhkannya karena terjadi kerusakan struktur jaringan sendi, yaitu kerusakan tulang rawan sendi, sinovial (pembungkus sendi), meniskus (bantalan sendi), ligamen (jaringan pengikat sendi), dan tendon (otot yang menempel di tulang). Ada dua kelompok ligamen di lutut, yakni kelompok ligamen di luar sendi dan kelompok ligamen di dalam sendi. Kelompok ligamen di dalam sendi ada dua, yaitu Anterior Cruciate Ligament (ACL) yang berada di depan dan PCL yang berada di belakang. Anterior Cruciate Ligament (ACL) adalah urat di dalam sendi yang menjaga kestabilan sendi lutut agar sendi lutut tidak bergeser ke arah depan. Pada umumnya, ACL dapat cedera pada keadaan ketika seorang sedang lari dan kemudian mendadak berhenti yang dilanjutkan berputar arah, sehingga menyebabkan lutut terpuntir atau lompat dan mendarat dengan posisi lutut terpuntir. Akibatnya, Sendi lutut akan sulit digerakkan karena nyeri dan diikuti dengan bengkak. Apabila keadaan ini tetap digunakan untuk aktivitas maka tulang sendi lutut akan rusak sehingga akan menimbulkan perkapuran diusia dini.


3. A. Pemanasan yang dilakukan oleh seorang atlit sebelum pertandingan dapat mempengaruhi penampilannya pada saat pertandingan karena kegiatan pemanasan dapat memberikan beberapa efek yang menguntungkan dan mengurangi kemungkinan terjadinya cidera. Tujuan pemanasan adalah mempersiapkan faal tubuh antara lain sistem kardiorespirasi, otot, persendian, dan kesiapan suhu tubuh untuk berolahraga. Beberapa efek yang menguntungkan dari pemanasan untuk penampilan seorang atlit pada waktu pertandingan antara lain :
a.    Peningkatan metabolisme ± 13% pada setiap kenaikan 10 C.
b.    Penurunan tahanan aliran darah paru-paru.
c.    Peningkatan aliran darah dan tersedianya O2.
d.   Peningkatan permeabilitas membran terhadap metabolit dan gas.
e.    Peningkatan aktivitas enzim.
f.     Percepatan pemindahan O2 ke jaringan.
g.    Peningkatan transmisi neuromuskular.
h.    Penurunan kebutuhan O2 pada kerja tertentu.
i.      Penurunan viskositas otot.
j.      Pemendekan waktu kontraksi otot.
k.    Peningkatan kekuatan otot.
l.      Pemendekan waktu refleks.
m.  Penurunan kadar asam laktat darah setelah berolahraga berat.
B. Binaraga adalah kegiatan pembentukan tubuh yang melibatkan hypertrophi otot intensif. Hypertrophi bisa terjadi pada seorang binaragawan karena sering melakukan latihan fisik, latihan beban melalui angkat berat dan latihan resistensi, serta nutrisi khusus yang melibatkan pola makan tinggi protein dan penambahan suplemen jika diperlukan. Selain itu juga disertai dengan istirahat yang cukup termasuk tidur dan pemulihan diantara sesi. Dengan melakukan latihan beban dan diet protein tinggi secara rutin dan intensif, seseorang akan dapat meningkatkan massa ototnya. Pada seorang binaragawan apabila kerja otot terus-menerus terforsir maka dapat mengakibatkan rusaknya pembuluh darah kecil. Latihan yang menguras tenaga ini dapat mengakibatkan peningkatan atas kerusakan bertahap terhadap pembuluh darah kecil karena olahraga binaraga atau latihan yang kelewat berat itu, mencakup peningkatan yang ekstrem dalam waktu singkat terhadap tekanan darah.
C. Pemanfaatan panas dan bahan-bahan yang dapat menyebabkan vasodilatasi dapat mengatasi akumulasi asam laktat dan substansi lain pada otot yang aktif yang menstimulasi saraf nyeri sehingga menyebabkan otot terasa sakit. Pengaruh panas misalnya pengaruh sinar infra merah akan menghasilkan panas yang menyebabkan pembuluh darah kapiler membesar, meningkatkan temperatur kulit, dan memperbaiki sirkulasi darah. Vasodilatasi pembuluh darah oleh suhu panas dapat membuat suplai oksigen dalam darah mengalir lancar. Secara konsepnya, dengan mengetahui sifat hamparan energi panas diusahakan agar dengan cara apa saja dapat mentrasferkan panas tersebut serta bagaimanakah agar energi panas tersebut dapat mencapai tubuh. Energi panas mula-mula akan penetrasi ke dalam jaringan kulit dalam bentuk berkas cahaya (dalam bentuk radiasi atau konduksi), kemudian akan menghilang di daerah jaringan yang lebih dalam berupa panas. Panas tersebut kemudian diangkut ke jaringan lain dengan cara konveksi yaitu diangkut ke jaringan seluruh tubuh melalui cairan tubuh.


4. A. Struktur dan properti yang harus dimiliki oleh jantung artifisial agar bisa menggantikan fungsi jantung seseorang yang mengalami gangguan adalah jantung ini memiliki 2 atrium dan 2 ventrikel sesuai dengan struktur anatomis jantung itu sendiri. Jantung mampu berdetak 60-100 kali permenit sesuai dengan frekuensi jantung normal manusia, serta jantung memiliki sensor aktifitas tubuh sehingga detak jantung bisa menyesuaikan dengan berat atau ringan aktifitas tubuh yang dilakukan.
         
          (jantung artifisial mempunyai semacam speedometer sehingga bisa berbunyi).
B. Mekanisme pembekuan darah :
     Trombosit akan pecah mengeluarkan trombokinase atau tromboplastin. Trombokinase akan mengubah protrombin menjadi  trombin. Trombin mengubah fibrinogen menjadi fibrin yang berbentuk  benang-benang yang menjerat sel darah merah dan membentuk gumpalan  sehingga darah membeku. Protrombin adalah senyawa globulin yang larut dan dihasilkan di hati dengan bantuan vitamin K (perubahan protrombin yang belum aktif
menjadi trombin yang aktif dipercepat oleh ion kalsium (Ca). Fibrinogen  adalah protein yang larut dalam plasma darah.

     Trombosit          pecah           Trombokinase
                                                                   Mengubah

Protombin             Vit. K + Ca+         Trombin
                                                                    Mengubah 

Fibrinogen                                             Benang-benang fibrin
13 Faktor yang mempengaruhi mekanisme pembekuan darah antara lain :
a.    Fibrinogen: sebuah faktor koagulasi yang tinggi berat molekul protein plasma dan diubah menjadi fibrin melalui aksi trombin. Kekurangan faktor ini menyebabkan masalah pembekuan darah afibrinogenemia atau hypofibrinogenemia.
b.    Protrombin: sebuah faktor koagulasi yang merupakan protein plasma dan diubah menjadi bentuk aktif trombin (faktor IIa) oleh pembelahan dengan mengaktifkan faktor X (Xa) di jalur umum dari pembekuan. Fibrinogen trombin kemudian memotong ke bentuk aktif fibrin. Kekurangan faktor menyebabkan hypoprothrombinemia.
c.    Jaringan Tromboplastin: koagulasi faktor yang berasal dari beberapa sumber yang berbeda dalam tubuh, seperti otak dan paru-paru. Disebut juga faktor jaringan.
d.   Kalsium: sebuah faktor koagulasi diperlukan dalam berbagai fase pembekuan darah.
e.    Proaccelerin: sebuah faktor koagulasi penyimpanan yang relatif labil dan panas yang hadir dalam plasma tetapi tidak dalam serum dan fungsi baik di intrinsik dan ekstrinsik koagulasi jalur. Proaccelerin mengkatalisis pembelahan protrombin trombin yang aktif. Kekurangan faktor ini, sifat resesif autosomal, mengarah pada kecenderungan berdarah yang langka yang disebut parahemophilia dengan berbagai derajat keparahan. Disebut juga akselerator globulin.
f.     Sebuah faktor koagulasi sebelumnya dianggap suatu bentuk aktif faktor V tetapi tidak lagi dianggap dalam skema hemostasis.
g.    Proconvertin: sebuah faktor koagulasi penyimpanan yang relatif stabil dan panas dan berpartisipasi dalam jalur koagulasi ekstrinsik. Hal ini diaktifkan oleh kontak dengan kalsium dan bersama dengan mengaktifkan faktor III itu faktor X. Defisiensi faktor Proconvertin yang mungkin herediter (autosomal resesif) atau diperoleh (yang berhubungan dengan kekurangan vitamin K), hasil dalam kecenderungan perdarahan. Disebut juga serum protrombin konversi faktor akselerator dan stabil.
h.    Antihemophilic faktor : sebuah faktor koagulasi penyimpanan yang relatif labil dan berpartisipasi dalam jalur intrinsik dari koagulasi, bertindak (dalam konser dengan faktor von Willebrand) sebagai kofaktor dalam aktivasi faktor X. Defisiensi, sebuah resesif terkait-X sifat, penyebab hemofilia A. Disebut juga antihemophilic globulin dan faktor antihemophilic A.
i.      Tromboplastin plasma komponen : sebuah faktor koagulasi penyimpanan yang relatif stabil dan terlibat dalam jalur intrinsik dari pembekuan. Setelah aktivasi, diaktifkan defisiensi faktor X. hasil di hemofilia B. Disebut juga faktor natal dan faktor antihemophilic B.
j.      Stuart faktor : sebuah faktor koagulasi penyimpanan yang relatif stabil dan berpartisipasi baik dalam intrinsik dan ekstrinsik jalur koagulasi, menyatukan mereka untuk memulai jalur umum dari pembekuan. Setelah diaktifkan, membentuk kompleks dengan kalsium, fosfolipid, dan faktor V, yang disebut prothrombinase. Hal ini dapat membelah dan mengaktifkan protrombin untuk trombin. Kekurangan faktor ini dapat menyebabkan gangguan koagulasi sistemik. Disebut juga Prower Stuart-faktor. Bentuk yang diaktifkan disebut juga thrombokinase.
k.    Tromboplastin plasma yg di atas, faktor koagulasi yang stabil yang terlibat dalam jalur intrinsik dari koagulasi, sekali diaktifkan, itu mengaktifkan faktor IX. Lihat juga kekurangan faktor XI. Disebut juga faktor antihemophilic C.
l.      Hageman faktor : faktor koagulasi yang stabil yang diaktifkan oleh kontak dengan kaca atau permukaan asing lainnya dan memulai jalur intrinsik dari koagulasi dengan mengaktifkan faktor XI. Kekurangan faktor ini menghasilkan kecenderungan trombosis.
m.  Fibrin faktor yang menstabilkan : sebuah faktor koagulasi yang merubah fibrin monomer untuk polimer sehingga mereka menjadi stabil dan tidak larut dalam urea, fibrin yang memungkinkan untuk membentuk pembekuan darah. Kekurangan faktor ini memberikan kecenderungan seseorang hemorrhagic. Disebut juga fibrinase dan protransglutaminase. Bentuk yang diaktifkan juga disebut transglutaminase.
Orang yang menderita penyakit pada livernya mengalami gangguan pembekuan darah karena hati yang menghasilkan zat-zat pembeku darah misalnya, protein-protein penting yang terlibat dalam proses pembekuan darah.
C. Haemophilia adalah penyakit menurun dan sulit disembuhkan. Haemophilia merupakan keadaan dimana tubuh seseorang mengalami cacat genetika pada kromosom X atau autosom mereka yang menyebabkan kekurangan faktor 8, 9, dan 11 dalam pembekuan darah sehingga proses pembekuan darah penderita tidak secepat manusia normal lainnya apabila terluka. Seorang yang menderita haemophilia dapat hidup normal dan melakukan aktivitasnya karena penderita haemophilia dapat diobati dengan suntikan tambahan faktor 8 atau transfusi rutin kriopresipitat-AHF bagi penderita Hemophilia A, tambahan faktor 9 atau transfusi plasma beku segar bagi penderita Hemophilia B dan tambahan suntikan faktor 11 bagi penderita Hemophilia C, minimal 2 kali dalam sebulan. Selain itu ada cara lain untuk mengobati yaitu dengan cara memasukkan virus adeno modifikasi ke dalam tubuh penderita untuk menginfeksi sel hati sehingga mampu menghasilkan protein pembeku darah. Dari pemberian virus ini, terlihat kenaikan level faktor 9 pasien yang biasanya hanya sebanyak 1% dari jumlah pada manusia normal, dapat meningkat menjadi 2% hanya dengan dosis terendah selama 16 bulan. Bahkan penderita yang menerima dosis tertinggi, mampu memiliki 8% hingga 12% dalam 5 bulan. Semua cara pengobatan ini sangat berguna bagi penderita haemophilia dalam menjalani kehidupan keseharian mereka dan mereka tidak perlu khawatir akan luka kecil akibat bercukur ataupun saat berolahraga, kecuali apabila mereka mengalami kecelakaan besar seperti tabrakan, kejatuhan benda berat dan operasi.


5. A. Pica adalah sebuah istilah yang menunjuk pada keinginan kuat untuk memakan benda-benda yang bukan merupakan makanan. Benda-benda yang dimakan oleh pasien penderita pica mencakup lumpur, es batu, tanah liat, lem, pasir, kapur, lilin, permen karet, kanji laundry, rambut, kodok, dll. Perilaku ini tidak boleh disetujui atau didorong oleh lingkungan sekitar anak. Pica lebih umum pada anak-anak dibanding dewasa. Anak-anak antara usia 2 sampai 6 tahun telah diketahui mengalami pica. Bayi dan anak-anak sampai usia 18 bulan tidak dianggap mengalami pica karena bayi selama usia ini akan sering memasukkan apa saja ke dalam mulutnya dan kebiasaan ini adalah kebiasaan normal bagi bayi. Beberapa anak-anak yang mengalami pica mungkin karena meniru hewan piaraan keluarga (seperti anjing dan kucing) yang mereka lihat memakan benda tertentu. Anak-anak perlu diawasi dan setiap benda berbahaya harus dijauhkan dari jangkauan mereka. Pika mempengaruhi sistem digestorium anak. Pengaruh pika terhadap sistem digesti anak adalah dapat mengalami infeksi saluran pencernaan, malnutrisi, serta keracuan. Hal ini disebabkan karena benda-benda yang dimakannya.
B. Proses digesti atau proses pencernaan karbohidrat pada penderita Diabetes Mellitus adalah karbohidrat tidak bisa disintesis oleh tubuh karena kurangnya hormon insulin sehingga glukosa yang ada tidak bisa masuk ke dalam sel, glukosa di luar sel dan di dalam cairan darah meningkat. Namun timbunan glukosa tersebut tidak dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi tetapi ditumpuk dan dibuang melalui ginjal dalam bentuk urin. Pada penderita Diabetes Mellitus tidak diperbolehkan mengkonsumsi karbohidrat rantai pendek monosakarida dan disakarida karena:
a.    Monosakarida
Adalah karbohidrat yang paling sederhana (simple sugar), oleh karena tidak bisa lagi dihidrolisa. Monosakarida larut di dalam air dan rasanya manis, sehingga secara umum disebut juga gula. Ada tiga jenis monosakarida yang penting yaitu, glukosa, fruktosa dan galaktosa.
b.    Disakarida
Merupakan gabungan antara 2 (dua) monosakarida, pada bahan makanan disakarida terdapat 3 jenis yaitu sukrosa, maltosa dan laktosa.
          Apabila penderita Diabetes Mellitus mengkonsumsi karbohidrat ini maka dapat meningkatkan kadar gula dalam darahnya.
C. Dalam memilih makanan nabati kita juga harus mempertimbangkan warna karena sayur dan buah memiliki banyak warna. Semakin berwarna semakin sehat makanan nabati itu. Misalnya, sayur dan buah berwarna oranye dan hijau, kaya akan beta karoten yang manfaatnya tak hanya ampuh menangkal radikal bebas, tetapi juga menjauhkan tubuh dari sel kanker. Sementara, sayur dan buah berwarna kemerahan, kebiruan, dan keunguan seperti plums, ceri, paprika, blueberry, dan kedelai hitam, mengandung antisianin yang manfaatnya adalah mencegah proses oksidasi yang terjadi secara dini dan menimbulkan penyakit degeneratif. Sayur-sayuran berwarna merah baik untuk kesehatan ibu hamil karena mengandung carotenoid (lycopene, alpha carotene, beta carotene) yang mampu mengurangi resiko terkena kanker pankreas, kanker lambung, dan kanker rahim. Beta karoten sendiri dapat menurunkan resiko terkena penyakit jantung. Contoh sayuran merah yaitu paprika merah, tomat merah, wortel, dan bayam merah. Sebaiknya setiap hari kita bertaruh untuk makan makanan nabati sebanyak mungkin, dan memilih item yang berbeda warna. Setiap hari mencoba untuk mendapatkan setidaknya 7 warna yang berbeda untuk mendapatkan berbagai nutrisi baik yang menawarkan penyembuhan dan pencegahan penyakit degeneratif.
 
 
6. A. Urin dapat digunakan untuk mengetahui kondisi kesehatan seseorang selain darah karena urin merupakan zat yang dikeluarkan oleh tubuh setiap harinya secara alami (tanpa menggunakan alat bantu, seperti jika ingin mengeluarkan darah, harus membutuhkan jarum). Zat ini merupakan salah satu hasil pembuangan dari tubuh. Sebelum dibuang oleh tubuh, urine telah melalui proses metabolisme di dalam tubuh. Karena itu, urine mempunyai indikator-indikator yang bermakna untuk diperiksa. Pemeriksaan urine tidak hanya memberikan fakta-fakta tentang ginjal dan saluran kemih, tetapi kita dapat mengetahui fungsi berbagai organ dalam tubuh, seperti hati, saluran empedu, pankreas, dan lain-lain. Pemeriksaan urin untuk kesehatan dapat dilihat dari jumlah urin, warna urin, kejernihan urin, berat jenis urin, pH urin, sedimen urin, protein urin, glukosa urin, keton urin, bilirubin urin, elektrolit urin, dan masih banyak lagi.
B. Peran haemodialisa dalam menggantikan peran ginjal pada penderita gagal ginjal adalah haemodialisa mampu menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit pada tubuh dan juga membantu mengekskresikan zat-zat sisa atau buangan yang semua itu merupakan fungsi ginjal pada umumnya. Haemodialisa mengambil alih fungsi ginjal untuk membersihkan darah dengan cara mengalirkan melalui “ginjal buatan”. Sampah dan air yang berlebih dibuang dari tubuh selama proses haemodialisa berlangsung, ini biasanya dilakukan oleh ginjal yang fungsinya masih baik. Sebuah ginjal buatan disambung dengan mesin haemodialisa. Sebuah selang infus akan bertugas mengalirkan darah dari tubuh untuk dibersihkan di ginjal buatan, selang infus lainnya akan mengalirkan kembali darah ke tubuh. Proses ini yang akan membuang sampah dan air yang berlebih dari tubuh. Diperlukan suatu cara agar darah anda bisa masuk ke mesin, hal ini disebut dengan “akses”. Akses yang paling umum adalah fistula di lengan. Dokter bedah akan membuat sayatan kecil di lengan dan menyambung 2 pembuluh darah, arteri dan vena. Hal ini akan membuat pembuluh vena menjadi besar dan memudahkan perawat dialisa untuk memasang 2 jarum, satu untuk mengalirkan darah menuju mesin, yang lainnya mengalirkan darah menuju tubuh.
C. Inflamasi kandung kemih lebih sering terjadi pada wanita daripada pria. Hal ini salah satunya dipengaruhi oleh anatomi urethra. Urethra pria panjangnya 18-20 cm dan bertindak sebagai saluran untuk sistem reproduksi maupun perkemihan. Pada wanita panjang urethra kira-kira 4 cm dan bertindak hanya sebagai sistem perkemihan. Dengan panjang urethra yang pendek dapat menyebabkan aliran balik urin dari urethra menuju kandung kemih. Adanya aliran balik ini dapat menyebabkan menyebarnya infeksi dari urethra (kontaminasi fekal, pemakaian kateter atau sistoskop).

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar