A.
JUDUL PROGRAM
Sosialisasi Pembuatan
Pakan Ternak Silase dari Bahan Dasar Sorgum di Desa Jatiharjo Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan
B.
LATAR BELAKANG MASALAH
Sorgum
(Sorghum bicolor) merupakan jenis
tanaman yang berpotensial tinggi untuk dibudidayakan dan dikembangkan. Tetapi
di negara Indonesia
sendiri, tanaman sorgum masih belum mendapat perhatian khusus dari masyarakat
luas, hal ini terbukti dengan belum tersedianya produk sorgum di pasaran.
Sorgum termasuk tanaman yang multifungsi, karena hampir seluruh bagian dari
tanaman sorgum memiliki nilai ekonomis yang diharapkan dapat meningkatkan
perekonomian rakyat.
Sorgum
tergolong tanaman serealia (biji-bijian). Penggunaan sorgum sangat
beragam, tetapi secara garis besar dapat digolongkan menjadi tiga kelompok
yaitu sebagai bahan pangan, bahan pakan, dan bahan industri (Sumarno dan
Karsono 1996).
Keistimewaan tanaman ini adalah toleran terhadap
kekeringan, genangan air, dapat berproduksi pada lahan marginal, serta relatif
tahan terhadap gangguan hama atau penyakit. Selain itu, menanam sorgum tidak
membutuhkan banyak perawatan, pupuk yang digunakan juga relatif sedikit, apalagi
tanaman ini memiliki umur panen yang lebih cepat hanya sekitar empat bulan dan
sorgum dapat diratun sehingga untuk sekali tanam dapat dipanen hingga beberapa
kali.
Areal yang potensial untuk perkembangan sorgum
adalah di daerah yang beriklim kering (musim hujannya pendek) serta tanah yang
kurang subur. Tanaman sorgum telah lama dan banyak dikenal oleh petani
Indonesia khususnya di daerah Jawa, NTB, dan NTT. Di Jawa, sorgum dikenal
dengan nama cantel dan biasanya ditanam sebagai tanaman sisipan atau tumpang
sari dengan padi gogo, kedelai, kacang tanah, tembakau.
Dari beberapa karakteristik tanaman sorgum diatas,
tanaman multifungsi ini seharusnya bisa mendapatkan perhatian khusus dari
masyarakat luas khususnya petani dan peternak. Peternak dapat memanfaatkan biji
sorgum sebagai pakan ternak unggas. Penggunaan biji sorgum untuk pakan ternak
bersifat supleman terhadap jagung karena nilai kandungan nutrisinya tidak
berbeda dengan jagung. Selain itu, batang dan daunnya juga dapat dimanfaatkan
untuk pakan ternak ruminansia.
Di desa Jatiharjo kecamatan Pulokulon kabupaten
Grobogan terdapat banyak tumbuh tanaman sorgum. Kondisi desa yang masih penuh
dengan lahan kosong dan belum padat penduduknya, menjadikan sebagian besar
masyarakat desa tersebut memanfaatkan lahan untuk berternak, berladang, dan
berkebun. Tetapi disana tanaman sorgum tampaknya masih belum mendapatkan
perhatian dari penduduk setempat. Hal ini terbukti dengan banyaknya tanaman
sorgum yang ditebangi dan penduduk desa lebih memilih menanam tanaman serealia
lain.
Berdasarkan survay yang dilakukan oleh mahasiswa
pelaksana, sebagian besar penduduk desa Jatiharjo kecamatan Pulokulon kabupaten
Grobogan bekerja sebagai petani dan peternak. Sebagian dari penduduk desa
beternak hewan ruminansia seperti kambing dan sapi. Bahkan menurut pengamatan,
di desa Jatiharjo terdapat kurang lebih seratus ekor hewan ruminansia. Hasil
pertanian dan peternakan merupakan sumber penghasilan mereka yang utama.
Pada musim kemarau, di desa Jatiharjo tanaman
banyak yang mati karena kekeringan atau kekurangan air. Sehingga pada musim ini
para peternak di desa Jatiharjo kecamatan Pulokulon kabupaten Grobogan terkadang
merasa kesulitan untuk memberi makan hewan ternaknya. Hal itu mengakibatkan
pada musim ini hasil ternak mereka mengalami penurunan karena kurangnya pakan
dan akhirnya berdampak pada daya jual ternak yang rendah dan dapat menurunkan
perekonomian mereka.
Penduduk desa Jatiharjo sangat mengandalkan hasil
ternak sebagai sumber perekonomian mereka. Untuk itu diperlukan sebuah cara
untuk mengatasi masalah para peternak tersebut agar di musim paceklik
perekonomian mereka tidak mengalami penurunan. Dari sinilah, penduduk desa
Jatiharjo dapat memanfaatkan tanaman sorgum yang banyak tumbuh di daerah mereka
dengan cara membuat pakan ternak silase dari bahan dasar sorgum untuk mengatasi
masalah mendapatkan pakan ternak dimusim paceklik. Mereka dapat memanfaatkan batang
dan daun sorgum untuk pembuatan silase.
Potensi daun sorgum manis sekitar 14-16% dari
bobot segar batang atau sekitar 3 t daun segar / ha dari total produksi 20t/ha.
Soebarinoto dan Hermanto (1996)
melaporkan bahwa setiap hektar tanaman sorgum dapat menghasilkan jerami 2,62 +
0,53 t bahan kering. Konsumsi
rata-rata setiap ekor sapi adalah 15 kg daun segar / hari (Direktorat Jendral
Perkebunan 1996). Tetapi, untuk pemanfaatan daun dan batang segar tidak bisa
diberikan secara langsung kepada ternak, melainkan harus dilayukan dahulu
sekitar 2-3 jam.
Tanaman sorgum bisa dijadikan sumber makanan yang
cukup efisien bagi hewan ternak sepanjang musim yaitu dengan cara membuat pakan
ternak silase dari bahan dasar tanaman sorgum. Pembuatan silase adalah langkah yang paling efektif. Silase adalah hijauan makanan ternak ataupun
limbah pertanian yang di awetkan dalam keadaan segar melalui proses fermentasi.
Hijauan tersebut di masukkan kedalam sebuah tempat yang tertutup rapat kedap
udara yang biasa disebut dengan silo selama sekitar tiga minggu. Didalam silo
tersebut akan terjadi beberapa proses anaerob yaitu proses tanpa udara atau
oksigen sehingga bakteri asam laktat akan mengkonsumsi zat gula yang terdapat
pada bahan baku, disinilah proses fermentasi terjadi. Silase yang terbentuk
karena proses fermentasi ini dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama tanpa
banyak mengurangi kandungan nutrisi dari bahan bakunya.
Tujuan utama pembutan silase adalah untuk memaksimalkan
pengawetan kandungan nutrisi yang terdapat pada hijauan agar bisa disimpan
dalam kurun waktu yang lama, untuk kemudian digunakan sebagai pakan bagi
ternak, sehingga dapat mengatasi kesulitan dalam mendapatkan pakan hijauan pada
musim paceklik. Dengan cara seperti ini, diharapkan tanaman sorgum bisa dimanfaatkan
oleh para peternak di desa Jatiharjo agar mereka tidak kesulitan memberi makan
hewan ternaknya pada musim paceklik dan para peternak bisa lebih efisien untuk
pakan ternak tetapi mereka juga mendapatkan hasil ternak yang maksimal.
Pada umumnya masyarakat desa Jatiharjo belum
mengenal tentang tanaman sorgum. Dengan adanya sosialisasi pembuatan pakan
ternak silase dari bahan dasar tanaman sorgum ini diharapkan penduduk desa
Jatiharjo dapat mengenal dan memanfaatkan tanaman sorgum, selain itu mereka
juga dapat menambah produksi tanaman sorgum.
Sosialisasi
pembuatan pakan ternak silase dari bahan dasar sorgum akan dilakukan di desa Jatiharjo
kecamatan Pulokulon kabupaten Grobogan karena di desa tersebut tersedia banyak lahan
untuk ditanami sorgum. Selain itu, suasana gotong-royong dan keakraban
antarwarga masih terjalin erat, sehingga apabila dilakukan sosialisasi disana
kelancaran pelaksanaan kegiatan diharapkan dapat berjalan lancar dengan bantuan
dan dukungan masyarakat sekitar. Selain itu, sebagian besar penduduk di desa
Jatiharjo perekonomiannya sangat bergantung pada hasil ternak dan pertanian.
Diharapkan nantinya dengan adanya sosialisasi ini pada musim paceklik para
peternak di desa Jatiharjo kecamatan Pulokulon bisa lebih efisien dalam memberi
makan hewan ternaknya tetapi mereka tetap mendapatkan hasil yang maksimal
sehingga tidak menurunkan pendapatan mereka.
C.
PERUMUSAN MASALAH
Bagaimanakah upaya mensosialisasikan cara pembuatan
pakan ternak silase dari bahan dasar tanaman sorgum untuk membantu para peternak di desa Jatiharjo kecamatan Pulokulon kabupaten
Grobogan yang mengalami kesulitan memberi makan hewan
ternaknya di musim paceklik.
D.
TUJUAN PROGRAM
1.
Tujuan Umum
Mensosialisasikan cara pembuatan pakan ternak silase dari
bahan dasar tanaman sorgum untuk membantu para peternak di desa Jatiharjo kecamatan Pulokulon kabupaten Grobogan yang mengalami kesulitan memberi makan hewan ternaknya di musim
paceklik.
2. Tujuan Khusus
a. Agar masyarakat khususnya petani dapat mengetahui tentang tanaman sorgum
b. Masyarakat peternak dapat memanfaatkan
tanaman sorgum dengan cara membuat pakan ternak silase dari bahan dasar sorgum
c.
Menanggulangi peternak dari
musim paceklik
d.
Tanaman sorgum bisa menjadi
perhatian masyarakat luas dan dapat
termanfaatkan secara maksimal
E.
LUARAN YANG DIHARAPKAN
Masyarakat desa Jatiharjo kecamatan
Pulokulon kabupaten Grobogan khususnya para peternak dapat membuat pakan ternak
silase dari bahan dasar tanaman sorgum, agar di musim paceklik mereka tidak
kesulitan untuk mencari makanan bagi hewan ternaknya sehingga tidak menurunkan
perekonomian mereka.
F.
KEGUNAAN PROGRAM
1.
Agar petani atau masyarakat memahami tentang tanaman sorgum
2.
Untuk membantu pengembangan
tanaman sorgum di desa Jatiharjo
kecamatan Pulokulon kabupaten Grobogan
3.
Masyarakat
peternak dapat membuat pakan ternak silase dari bahan dasar sorgum
4.
Membantu
peternak yang kesulitan memberi makan hewan ternaknya di musim paceklik
G.
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
Berdasarkan
survey yang dilakukan oleh mahasiswa pengusul, mayoritas
penduduk di desa Jatiharjo kecamatan
Pulokulon kabupaten Grobogan bekerja sebagai petani dan peternak. Bagi penduduk desa yang beternak
hewan ruminansia seperti sapi,
kambing, terkadang mengalami kesulitan mencari makan
hewan ternaknya di musim paceklik maupun musim kemarau. Hal itu disebabkan
karena banyaknya tumbuhan terutama rumput-rumput yang mati karena kekeringan.
Sehingga dimusim ini kualitas hasil ternak menurun, dan akhirnya pendapatan
penduduk desa juga mengalami penurunan. Padahal sebagian besar penduduk disana
perekonomiannya sangat bergantung pada hasil ternak dan berkebun. Oleh karena
itu, diharapkan tanaman sorgum bisa menjadi solusi untuk mengatasi masalah para
peternak yaitu dengan cara membuat pakan ternak silase dari bahan dasar sorgum
agar peternak tidak kesulitan mencari bahan pakan ternak dimusim paceklik.
Selain itu, mereka juga lebih efisien tetapi mereka tetap mendapatkan hasil
ternak yang maksimal.
H.
METODE PELAKSANAAN
Pelaksanaan progran ini dimulai dari :
1.
Tahap Observasi
Mengamati keberadaan peternak di desa Jatiharjo kecamatan Pulokulon kabupaten Grobogan dalam
penggunaan pakan ternak
2.
Tahap Penyuluhan
Melakukan sosialisasi kepada masyarakat setempat tentang teknologi pembuatan pakan ternak silase
dari bahan dasar tanaman sorgum.
3.
Tahap
Pembuatan Silase
Sebelum membuat silase harus diperhatikan prinsip dasar
pembuatan silase :
Ø Prosesnya berlangsung secara anaerob
Ø Terbentuknya suasana asam saat penyimpanan
dengan penambahan bahan pengawet.
Ø Tempat penyimpanan (silo) jangan ada kebocoran dan harus tertutup
rapat
a. Persiapan alat dan tempat pembuatan
Mempersiapkan kebutuhan alat dan bahan serta
menentukan tempat akan dilakukannya sosialisasi.
Alat yang digunakan terdiri atas :
Ø
Silo : Sebuah wadah yang
dipakai untuk melakukan proses fermentasi, pengawetan dan penghijauan. Silo harus kedap
udara dan kedap rembesan cairan. Disarankan terbuat dari plastik dan ukuran disesuaikan
dengan kebutuhan karena penyimpanan sisa silase akan terjadi pembusukan.
Ø
Golok : Untuk mencacah tanaman
yang akan dibuat Silase. Ukuran
pemotongan sebaiknya sekitar 5 cm. Pemotongan dan pencacahan hijauan dilakukan
agar mudah dimasukan kedalam silo, menghindari adanya ruang udara, dan
memudahkan pemadatan hijauan.
b. Persiapan bahan baku
Bahan
daku yang digunakan terdiri atas :
Ø
Hijauan tanaman
sorgum yang telah dipanen untuk dibuat silase.
Ø
Bahan pengawet ( zat additive
), terdiri dari :
·
Natrium bisulfate
·
Sulfur oxide
·
Asam chloride
·
Asam sulfat
·
Asam propionate, dll
c. Pembuatan silase
Ø Hijauan pakan ternak (sorgum) dilayukan dengan cara diangin-anginkan
kurang lebih semalaman, kemudian dicacah dengan golok, panjang potongan sekitar 5 cm. Sorgum yang dipotong
terlalu panjang, akan menyulitkan saat pengepakan kedalam silo, dan kemungkinan masih
banyak oksigen yang tersisa. Jadi ini akan menyulitkan tercapainya suasana
anaerob.
Ø Taburkan bahan tambahan kedalam
cacahan tanaman sorgum sebelum dimasukkan kedalam silo,
kemudian diaduk secara merata.
Ø Masukkan cacahan sorgum kedalam silo secara bertahap selapis demi
selapis
Ø Saat memasukkan sorgum kedalam silo lakukan penekanan untuk setiap
lapisan agar padat dan menghindari adanya ruang udara didalam silo
Ø Lakukan penutupan serapat mungkin sehingga tidak ada udara yang
masuk
Ø Biarkan silo tertutup rapat,serta diletakkan pada ruang yang tidak
terkena sinar matahari atau hujan secara langsung selama 3 minggu
Ø Setelah 3 minggu maka silase sudah siap disajikan sebagai pakan
ternak
Ø Silo yang tidak dibuka dapat terus disimpan sampai jangka waktu yang
sangat lama asalkan tidak kemasukan udara
4.
Tahap Finishing
Setelah
sosialisasi pembuatan pakan ternak silase berlangsung, selanjutnya akan
dilakukan pengamatan kepada penduduk desa Jatiharjo kecamatan Pulokulon
kabupaten Grobogan dalam membuat pakan ternak silase dari bahan
dasar tanaman sorgum.
5.
Tahap Evaluasi
Yaitu melakukan
evaluasi dari semua tahap pelaksanaan program
yang meliputi berbagai kendala atau kesulitan dari semua tahap sekaligus
cara pemecahan masalah tersebut dan mengevaluasi hasil yang dicapai.
I. JADWAL KEGIATAN PROGRAM
Tabel 1. Jadwal Kegiatan
Program
No
|
Kegiatan
|
Tahun
2010
|
|||||||||||||||
bulan
ke 1
|
bulan
ke 2
|
bulan
ke 3
|
bulan
ke 4
|
||||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1
|
Tahap
persiapan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
a. Situasi
pasar
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
b.Situasi
tempat
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Tahap
pelaksanaan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
a. Pembelian dan Persiapan alat dan bahan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
b. Proses Pembuatan
Silase
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|||||||||||||||||
c. Tahap finishing
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
d. Tahap
Evaluasi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
e. Penyusunan
laporan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
J.
Rancangan Biaya
a.
Bahan habis
pakai
Tabel 2. Bahan Habis
Pakai
No
|
Nama Bahan
|
Jumlah
|
Satuan(Rp)
|
Harga(Rp)
|
1.
|
Kertas
HVS
|
2 Rem
|
40.000,00
|
80.000,00
|
2.
|
Jilid
|
5
Proposal
|
6.000,00
|
30.000,00
|
3.
|
Online
Internet
|
20
Jam
|
5.000,00
|
100.000,00
|
4.
|
Fotokopi
|
200
Lembar
|
200,00
|
40.000,00
|
5.
|
Alat
Tulis
Logbook
Bolpoin
Tipe-X
Penggaris
Spidol
Kertas karton
|
3 buah
1 pak
2 buah
1 buah
3 buah
3 buah
|
5.000,00
20.000,00
5.000,00
1.000,00
2.000,00
3.000,00
|
15.000,00
20.000,00
10.000,00
1.000,00
6.000,00
9.000,00
|
6.
|
Dokumentasi
|
|
180.000,00
|
180.000,00
|
7.
|
Pulsa
telpon
|
|
150.000,00
|
150.000,00
|
8.
|
Tinta
dan data print
|
1
buah
|
200.000,00
|
200.000,00
|
9.
|
Sewa
LCD
|
1
buah
|
250.000,00
|
250.000,00
|
|
Total
|
1.091.000,00
|
b.
Peralatan
Penunjang PKM
Tabel 3. Peralatan
Penunjang PKM
No
|
Uraian
|
Satuan
|
Jumlah
|
Harga satuan (Rp)
|
Total Harga (Rp)
|
1.
|
Sewa Golok
|
Buah
|
20
|
15.000,00
|
300.000,00
|
2.
|
Hijauan Sorgum
|
Kg
|
70
|
10.000,00
|
700.000,00
|
3.
|
Bahan Pengawet
(zat additive)
|
Kg
|
7
|
10.000,00
|
70.000,00
|
4.
|
Plastik
|
buah
|
40
|
10.000,00
|
400.000,00
|
Total
|
1.470.000,00
|
c.
Perjalanan
Tabel
4. Perjalanan
No
|
Tempat tujuan
|
Biaya (Rp)
|
|
Satuan
|
Jumlah
|
||
1.
|
Transportasi
a. Sewa mobil
|
.
2x600.000,00
|
1.200.000,00
|
|
b. BBM
|
2x500.000,00
|
1.000.000,00
|
2.
|
Akomodasi .
|
4x 2x 70.000,00
|
560.000,00
|
Total
|
2.760.000,00
|
d.
Lain-lain
Tabel 5.
Lain-lain
No
|
Kegiatan
|
Jumlah
|
Satuan
|
Harga
|
1.
|
Sewa papan promosi dan banner
|
4
|
35.000,00
|
140.000,00
|
2.
|
Brosur
|
200
|
500,00
|
100.000,00
|
3.
|
Biaya konsumsi
· Konsumsi
Peserta Pelatihan
· Konsumsi
Panitia Pelaksana
|
100
20
|
5000,00
15.000,00
|
500.000,00
300.000,00
|
3.
|
Lain-lain (penyusunan laporan)
|
|
|
639.000,00
|
Total
|
1.679.000,00
|
Rekapan Anggaran Dana
Tabel 6. Rekapan Anggaran Dana
No
|
Uraian
|
Jumlah
|
1.
|
Bahan Habis Pakai
|
1.091.000,00
|
2.
|
Peralatan Penunjang
|
1.470.000,00
|
3.
|
Perjalanan
|
2.760.000,00
|
4.
|
Lain-lain
|
1.679.000,00
|
Total
|
7.000.000,00
|
K.
LAMPIRAN
1. Lampiran 1
Curriculum vitae
Ketua Pelaksana
Kegiatan
Nama lengkap : Ellysa
Purfianti
Tempat/tanggal
lahir : Jepara,
23 Mei 1991
NIM : A 420
090 039
Fakultas/program studi : FKIP/
Pendidikan Biologi
Perguruan tinggi : Universitas Muhammadiyah
Surakarta
Alamat asal : Jepara,
Semarang, Jawa Tengah
Telp/HP :
085727665067
Riwayat pendidikan formal :
1998-2004
: SD Negeri Dorang 01
2004-2006
: SMP Negeri 1 Mayong
2006-2009
: SMA Negeri 1 Welahan
2009-
sekarang : S1 FKIP Pendidikan
Biologi UMS
Pengalaman organisasi :
1.
Kader IPM Daerah Jepara
2.
Bendahara Umum IPM Ranting Dorang
3.
Anggota OSIS SMA N 1 Welahan
4.
Kader IMM FKIP UMS
Yang membuat,
Ellysa Purfianti
Curiculum
Vitae
Anggota 1
Nama lengkap : Sylvia
Era Rimbani
Tempat/tanggal lahir :
Jepara, 13 Juni 1989
NIM :
B 100 080 023
Fakultas/program studi : Ekonomi/Ekonomi Manajemen
Perguruan tinggi :
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Alamat
asal : Jl Jambean Raya Rt1/Rw2 Pati Jawa
Tengah
Telp/HP :
087836790831
Riwayat pendidikan formal :
1997-2002 :
SD N Sidokerto 03 Pati
2002-2005 :
SMP N 6 Pati
2005-2008 :
SMA PGRI 1 Pati
2008-Sekarang : S1
Ekonomi Manajemen UMS
Pengalaman organisasi :
1.
Anggota OSIS SMA PGRI 1 Pati
2.
Anggota METALA UMS
Yang membuat,
Sylvia Era Rimbani
Curriculum vitae
Anggota 2
Nama lengkap : Siti
Nur Hidayah
Tempat/tanggal lahir :
Klaten, 22 Oktober 1991
NIM : A 420 090 050
Fakultas/program studi : FKIP / Pendidikan Biologi
Perguruan tinggi :
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Alamat asal :
Birin, Mlese, Gantiwarno, Klaten
Telp/HP :
087734822992
Riwayat pendidikan formal :
1998-2004
: SD Negeri 2 Mlese
2004-2006
: SMP Negeri 1 Wedi
2006-2009
: SMA Negeri 1 Jogonalan
2009-
sekarang : S1 FKIP Pendidikan
Biologi UMS
Pengalaman organisasi :
1.
Sekretaris Karang Taruna
2.
Bendahara Remaja Masjid
3.
Anggota Rohis SMA Negeri 1 Jogonalan
4.
Anggota HMP Biologi UMS
Yang membuat,
Siti Nur hidayah
Dosen Pendamping
Curriculum vitae
Nama Lengkap :
Dra. Suparti, M.Si
NIP : 131 683 035
Tempat/Tgl lahir : Klaten 01 Juni 1957
Jenis kelamin : Wanita
Pangkat/Golongan :
Pembina Tk 1
Jabatan Fungsional : Lektor Kepala
Bidang Keahlian : Biologi
Pekerjaan :
Staf Pengajar Universitas Muhammadiyah Surakarta
Alamat :
Jl. Ahmad Yani Pabelan Kartasura Tromol Pos 1 Surakarta
A.
Riwayat
Pendidikan :
No
|
|
Institusi
|
Kota
|
Tahun lulus
|
Bidang Studi
|
1
|
Strata I
|
UGM
|
Yogyakarta
|
1982
|
Biologi
|
2
|
Pasca Sarjana
|
UGM
|
Yogyakarta
|
1994
|
Biologi
|
B. Riwayat Pekerjaan dan Jabatan
No
|
Pekerjaan/Jabatan
|
Tempat/Lembaga
|
Tahun
|
1.
|
Staf Pengajar
|
Kopertis Wilayah IV, dipekerjakan di UMS
|
1987- sekarang
|
2.
|
Kaprogdi D III,
P. Biologi
|
FKIP – UMS
|
1989-1991
|
3.
|
Kalab P. Biologi
|
FKIP – UMS
|
1995-1996
|
4.
|
Kaprogdi S1 P. Biologi
|
FKIP – UMS
|
1998 -2005
|
5.
|
Kaprogdi S1 P. Biologi
|
FKIP – UMS
|
2010-2014
|
5.
|
|
|
|
C.
Pengalaman
dalam Kegiatan Penelitian dan Kajian (10 tahun terakhir)
No
|
Judul Riset
|
Th
|
Besar
|
Dana
|
Sumber
dana
|
Peran
|
1.
|
Pemanfaatan
Sampah untuk Pertumbuhan dan Perkembangan Sapi, Laporan Penelitian Dosen Muda
Dirjen Dikti Diknas- LP UMS, Surakarta
|
1998,
|
5.000.000
|
DIKTI
|
DP2M
|
anggota
|
2.
|
Pemanfaatan
Sampah untuk Pertumbuhan dan Perkembangan Sapi (penelitian lanjutan),
|
1999
|
5.000.000
|
DIKTI
|
DP2M
|
anggota
|
3.
|
Pemanfaatan
Limbah Tebu untuk Pembuatan Kompos secara Fermicomposting,
|
2002
|
5.00.000
|
DIKTI
|
DP2M
|
Anggota
|
4.
|
Teknologi
Pengolahan Tetes Tebu Menjadi Etanol 90% Dengan Alat Distilasi Menara
Sinambung,
|
2003
|
80.000.000
|
Ristek
|
PRIDA
|
Anggota
|
5.
|
Optimalisasi
alat distilasi etanol, laporan penelitian LP2M-UMS, Surakarta.
|
2004
|
2.500.000
|
Reguler
|
LP2MS
|
Ketua
|
No
|
Judul Riset
|
Tahun
|
Besar
|
Dana
|
Sumber dana
|
Peran
|
6.
|
Pemanfaatan limbah buah-buahan menjadi makanan berserat
|
2005
|
2.500.000
|
Reguler
|
Mandiri
|
Ketua
|
7.
|
Peningkatan kualitas nata dari limbah organik dengan penambahan gula aren
|
2006
|
2.500.000
|
Reguler
|
Mandiri
|
Ketua
|
8.
|
Isolasi
pektin dari pepaya varietas gandul dan varietas jawa, laboran penelitian, LP2M-UMS,
Surakarta.
|
2006
|
3.800.000
|
Regular
|
LP2M-UMS
|
Anggota
|
9.
|
Kualitas
Nata DeLeri Yang Ditambah Gula Aren Dan Gula Pasir,
|
2007
|
3.800.000
|
Reguler
|
LP2M-UMS
|
Ketua
|
10.
|
Teknologi pembuatan bioetanol
dari tetes tebu sebagai bahan gasohol dengan alat distilasi menara sinambung |
2008
|
150.000.000
|
Nasional
|
Ristek
|
Anggota
|
D.
Publikasi
Artikel atau buku
No.
|
Judul Artikel
|
Bahasa
|
Jurnal
|
Tahun
|
1.
|
Tanaman
buah berkhasiat obat sub-Divisio Angiospermae
|
Indonesia
|
MIPA
|
2000
|
2.
|
Karakteristik Fenotif Kacang Kedelai Akibat perlakuan
kolkisin
|
Indonesia
|
MIPA
|
2001
|
3.
|
Peran limbah industri gula dalam proses pengomposan
sampah dengan cara vermikonposting
|
Indonesia
|
MIPA
|
2001
|
4.
|
Upaya pengolahan buah belimbing wuluh menjadi makanan
berserat
|
Indonesia
|
MIPA
|
2003
|
5.
|
Pemanfaatan buah belimbing wuluh untuk pembuatan nata
de belimbi.
|
Indonesia
|
Saintek
|
2005.
|
6.
|
Manfaat Kulit
Kcang Hijau Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Nata.
|
Indonesia
|
MIPA
|
2006.
|
7.
|
Pemanfaatan ampas buah sirsak sebagai bahan dasar
pembuatan nata dengan penambahan gula aren
|
Indonesia
|
MIPA
|
2007
|
Yang membuat,
Suparti,
Dra, MSi
2.
Lampiran 2
Gambaran
teknologi yang diterapkembangkangkan
Teknologi
yang diterapkembangkan dalam proses pembuatan pakan ternak silase dari bahan
dasar sorgum adalah dengan menggunakan peralatan-peralatan sederhana dengan
teknik terbaru yang belum pernah dipublikasikan yaitu:
1.
Tekhnik Pelayuan
2.
Tekhnik Pencacahan
3.
Tekhnik Pencampuran
4.
Tekhnik Fermentasi
3. Lampiran 3
Denah Lokasi Tempat Sosialisasi
|
|
|
|



SURAT PERJANJIAN KEMITRAAN KERJA
Yang
bertanda tangan dibawah ini :
Nama : 1. Ellysa Purfianti
2. Sylvia Era Rimbani
3. Siti Nur
Hidayah
Pekerjaan :
Mahasiswi Universitas Muhammadiyah
Surakarta
Alamat :
Jalan Ahmad Yani, Tromol Pos 1,
Pabelan Kartasura, Surakarta 57102
Judul PKM : Sosialisasi Pembuatan Pakan Ternak Silase dari Bahan
Dasar Sorgum di Desa Jatiharjo Kecamatan
Pulokulon Kabupaten Grobogan
Dengan
ini mengajukan permohonan izin kemitraan kerjasama dalam bentuk Sosialisasi Pembuatan
Pakan Ternak Silase di desa Jatiharjo kecamatan Pulokulon kabupaten Grobogan.
Surakarta, 10 Oktober 2010
Mengetahui,
Kepala Desa Jatiharjo Ketua Panitia Pelaksana
Hendradi, Amd EllysaPurfianti
NIM. A 420 090 039
Tidak ada komentar:
Posting Komentar