LAPORAN KERJA PRAKTEK KERJA LAPANGAN
SISTEMATIKA HEWAN INVERTEBRATA
ORDO ORTHOPTERA
Disusun oleh:
KELOMPOK III
Dian Alfiana (A 420090033) Noor Adi S (A 420090042)
Dwi Istanti (A 420090034) M. Abdusyafi (A 420090043)
Muslikah Nur (A 420090035) Danang Hari K(A 420090044)
Zeni Oktavia (A 420090037) Setyo Ristanto (A 420090045)
Martanti Ani (A 420090038) Fatimah (A 420090046)
Ellysa Purfianti(A 420090039) Yanuar Ismail (A 420090047)
Inuk Arum (A 420090040) Hidayah Novi (A 420090048)
Irnawati (A 420090041) Sawaliyah C (A 420090049)
LABORATORIUM BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2010
ORDO ORTHOPTERA
A. Latar Belakang
Dalam mempelajari Sistematika Hewan Invertebrata berarti kita telah mempelajari tentang susunan tubuh hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Hewan invertebrata dibagi menjadi beberapa phyllum, antara lain phyllum Protozoa, Coelenterata, Annelida, Plathyhelminthes, Nemathelminthes, Molusca, Echinodermata, dan Arthropoda.
Pada praktikum kali ini yang kita bahas adalah phyllum Arthropoda. Phyllum Arthropoda ini dibagi menjadi beberapa classis, yaitu classis Crustacea, Myriapoda, Arachnida, dan Insecta. Tetapi yang akan kita pelajari adalah pada classis Insecta karena dalam praktikum ini adalah praktik kerja lapangan, jadi kita harus bisa menemukan jenis spesies secara langsung di lapangan, dan classis Insecta ini paling banyak dan paling mudah ditemukan jenis spesiesnya dari pada classis yang lain.
Classis Insecta dibagi menjadi beberapa ordo, salah satunya adalah ordo Orthoptera. Ordo Orthoptera ini termasuk didalamnya adalah jenis belalang, jengkerik, dan kecoa. Dengan kita mencari masing-masing spesies dari ordo Orthoptera ini, maka secara langsung kita akan dapat melihat dan membedakan bentuk fisiologi masing-masing jenis spesies, sehingga kita bisa mempelajari karakteristik masing-masing spesies. Dengan adanya praktik kerja lapangan ini akan memudahkan kita mempelajari berbagai jenis Arthropoda yang terdapat di alam.
B. Tujuan Kegiatan
1. Mempelajari jenis-jenis Arthropoda yang terdapat di alam.
2. Mendeterminasi dan mengklasifikasi untuk mengetahui nama-nama Arthropoda yang terdapat di alam.
C. Tinjauan Pustaka
Susetya (1994), menyatakan bahwa kecoa memiliki sosok tubuh pipih dan berbau busuk karena mereka senang terhadap pada segala macam benda kotor. Mereka dapat anda temukan di kamar mandi dan WC yang kotor, ditumpukkan barang di gudang yang lembab dan berbau atau tempat-tempat kotor dan gelap lainnya. Umumnya mereka memang menyukai tempat-tempat yang lembab dan sejuk. Kita dapat menjumpai beberapa jenis kecoa yang mempunyai kesamaan dalam hal perilaku, semua jenis kecoa tersebut umumnya mencari makan saat malam hari. Oleh karena itu anda jarang menemuinya di siang hari. Untuk melindungi dirinya kecoa dapat mengeluarkan cairan berbau yang dihasilkan oleh kelenjar baunya.
Brotowidjoyo (1994), menyatakan bahwa anggota ortoptera itu adalah insekta peloncat, ada yang kecil dan ada yang besar. Tulang femur kaki belakang besar. Bermata sederhana atau majemuk. Anthena cukup panjang atau panjang sekali. Alat mulut untuk menggigit. Tarsi beruas 3/4, jarang yang 2. Sayap depan lurus, menyempit dan kuat. Sayap belakang tipis seperti membran dan ketika tidak berhenti terbang terlipat berlapis-lapis. Kadang-kadang sayap tidak ada atau vestigial atau rudimeter. Metamorfosis inkomplekta. Contoh: belalang (Dissostura sp.), jangkrik (Gryllus sp.).
Suhardi (1983), menyatakan bahwa ciri-ciri kelas insekta adalah
1. Tubuh dibedakan atas tiga bagian: kepala, dada, dan perut
2. Mempunyai tiga pasang kaki terletak di bagian dada
3. Kebanyakan dilengkapi dengan dua pasang di daerah dada
4. Mempunyai satu pasang antena
5. Mulut, dibedakan tipe: menggigit, mengunyah, menusuk, menghisab atau kombinasi diantaranya
6. Mempunyai jantung
7. Ekskresi menggunakan tubulus malpighi
8. Kebanyakkan termasuk ovipar
9. Habitat luas, di air tawar, di darat dan hanya beberapa yang hidup di air laut
10. Tipe metamorfose dibedakan atas tipe ometabola, hemimetabola, dan holometabola. Lubang kelamin umumnya tunggal, bermuara di ujung perut.
Rahayu (2004), menyatakan bahwa ortoptera berasal dari kata Orto = lurus dan ptera = sayap. Ordo ini membawahi kelompok insekta yang mempunyai sayap lurus. Habitat hidup di rerumputan dan tempat kering misalnya, batu-batuan, tanah kering dll.mata majemuk atau sederhana, antena cukup panjang. Femur kaki belakang besar bertipe mulut menggigit dan mengunyah. Sayap depan lurus dan kuat biasanya untuk melindungi pasangan sayap yang lebih besar dan tipis seperti membran. Pasangan sayap belakang ini saat istirahat dilipat dibawah sayap depan dan ketika terbang berkembang seperti membran. Hewan ini mempunyai tipe pertumbuhan metabolisme tidak sempurna. Cara jalan dengan meloncat dan dibantu dengan terbang pendek (jaraknya). Contoh disostura atau belalang, grillus sp atau jangkrik.
Nama ini berasal dari bahasa yunani ”orto” yang berarti lurus dan“ptera” yang bermakna sayap. Ortoptera memiliki tubuh umumnya silinder dengan kaki belakang memanjang untuk melompat, mereka memiliki mulut mandibulate dan mata majemuk besar dan mungkin tidak memiliki oselli, tergantung pada spesiesnya. Antena mempunyai beberapa sendi dan panjang variabel segmen pertama dan ketiga dari thorax yang diperbesar, sedangkan segmen kedua adalah jauh lebih pendek. Mereka memiliki dua pasang sayap, diantara perut tumpang tindih saat istirahat. The fore wings atau tegmina yang sempit daripada hind wings dan mengeras didasar, sedangkan sayap belakang adalah membran. Dengan urat lurus dan banyak lintas vena. Saat istirahat, hind wings diadakan dilipat seperti kipas dibawah fore wings. Dua sampai tiga akhir segmen memiliki cerci tunggal dan satu tersegmentasi pada tubuh hewan spesies ordo orthoptera. (http://en.wikipedia.org/wiki/orthoptera)
D. Alat dan Bahan
Alat:
1. 1 pack Alat tulis
2. 1 buah Staples
3. 2 buah Pinset
4. 2 buah Insect net
5. 4 buah Toples/botol flacon
6. 1 buah spidol
7. 1 buah ginting
8. 1 buah double tip
9. 1 pack jarum
Bahan:
1. Insectarium
2. ±300 ml Tiner
3. 1 pack Kapas
4. 10 buah Kertas-kertas bekas
5. 12 buah Kertas label
6. 1 buah Buku Kunci Determinasi Serangga
7. 1 buah Buku Borror
8. 4 buah kertas pelangi
9. 1 buah sterofom
10. 1 meter plastik bening
E. Tahapan Pelaksanaan
1. Tempat dan Waktu
a. Hari dan tanggal : Minggu, 5 Desember 2010
b. Waktu : 09.00 - selesai
c. Tempat : Persawahan Gonilan, Kartosuro.
2. Cara kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Menuju alam terbuka sesuai dengan tugas.
3. Setelah sampai di lapangan, lakukan penangkapan insekta.
4. Menangkap tiap jenis dilakukan sebanyak 2-3 ekor.
5. Mendeterminasi spesies dilakukan di laboratorium.
6. Membuat laporan sementara.
Cara Kerja Pembuatan Insectarium:
1. Mengisi toples atau botol flacon dengan tiner.
2. Setelah penangkapan insekta langsung domasukkan ke dalam toples/botol flacon berisi tiner dan tutup rapat.
3. Diamkan selama 24 jam (point 2 dan 3 tidak berlaku untuk Ordo Lepidoptera, cara kerja yang dijelaskan pada saat pembekalan).
4. Selama 24 jam, tiriskan insekta pada kertas bekas kemudian jemur pada suhu ruangan selama ±1-2 hari (tidak di bawah terik matahari).
5. Menyusun insectarium dengan rapi sesuai dengan klasifikasinya.
F. Hasil dan Pembahasan
1. Hasil
a. Melanoplus sanguinipes
Klasifikasi:
Phyllum : Arthropoda
Sub Phyllum : Mandibulata
Classis : Insecta
Sub Classis : Pterygota
Ordo : Orthoptera
Familia : Acrididae
Genus : Melanoplus
Spesies : Melanoplus sanguinipes
Kunci Determinasi
1 a , 2 a , 3 b , 4 b , 6 b , 7 b ,............................... Ordo Orthoptera
1 a , 2 a , 3 a , ...................................................... Family Gryllidae
Deskripsi
1. Femur kaki belakang jelas lebih besar dari pada femur kaki depan.
2. Antena panjangnya kira-kira separuh lebih pendek dari panjang selurah tubuh
3. Ovipositor pendek
4. Pronotum tidak memanjang ke belakang
5. Tarsi beruas tiga buah
6. Berwarna abu-abu ada yang kecoklatan
b. Allonemobius fasciatus
Klasifikasi
Phyllum : Arthropoda
Sub Phyllum : Mandibulata
Classis : Insekta
Sub Classis : Pterygota
Ordo : Orthoptera
Family : Gryllidae
Genus : Allonemobius
Species : Allonemobius fasciatus
Kunci Determinasi
1 a , 2 a , 3 b , 4 b , 6 b , 7 b ,....................... Ordo Orthoptera
1 a , 2 a , 3 a , .............................................. Family Gryllidae
Deskripsi:
1. Punya sayap
2. Femur kaki belakang jelas lebih besar dari femur kaki depan
3. Antena panjang dan halus seperti rambut
4. Torsi 3 ruas
5. Ovipositor panjang
6. Berwarna hitam
7. Nimpha kuning pucat dengan garis-garis coklat
c. Melanopus differentialis
Klasifikasi
Phyllum : Arthropoda
Sub Phyllum : Mandibulata
Classis : Insecta
Sub Classis : Pterygota
Ordo : Orthoptera
Familia : Acrididae
Genus : Melanoplus
Spesies : Melanoplus differentialis
Kunci Determinasi
1 a , 2 a , 3 b , 4 b , 6 b , 7 b ,..................Ordo Orthoptera
1 a , 2 b , 4 b ,.........................................Family Acrididae
Deskripsi:
1. Antena pendekPronotum tidak memanjang ke belakang
2. torsi beruas tiga buah
3. Femur kaki belakang membesar
4. Ovipositor pendek
5. Warna ada yang abu-abu, ada yang kecoklatan
d. Periplanetta Sp.
Klasifikasi:
Phyllum : Arthropoda
Sub Phyllum : Mandibulata
Classis : Insecta
Sub Classis : Pterygota
Ordo : Orthoptera
Familia : Blatidae
Genus : Periplanetta
Spesies : Periplanetta sp.
Kunci Determinasi
1 a , 2 a , 3 b , 4 b , 6 b , 7 b ,.................... Ordo Orthoptera
1 b , 2 a , 5 b , 6 b ,.................................... Family Blatidae
Deskripsi:
1. Tubuh pipih, oval,
2. kepala tersembunyi dibawah pronotum
3. sayap licin, nampaknya keras
4. tidak berambut dan berduri
5. berwarna coklat atau coklat tua
e. Scudderia furcata
Klasifikasi:
Phyllum : Arthropoda
Sub Phyllum : Mandibulata
Classis : Insecta
Sub Classis : Pterygota
Ordo : Orthoptera
Familia : Tettigonidae
Genus : Scudderia
Spesies : Scudderia furcat
Kunci Determinasi
1 a , 2 a , 3 b , 4 b , 6 b , 7 b ,..................... Ordo Orthoptera
1 a , 2 a , 3 b ,............................................ Family Tettigonidae
Deskripsi
1. Ukuran tubuh besar, posisi muka miring
2. antena seperti rambut sama panjang atau lebih panjang dari tubuhnya
3. Ada yang bersayap ada yang tidak
4. Warna sayap hijau dan ada yang berwarna coklat
5. Betina mempunyai ovipositor panjang dan ramping berbentuk seperti pedang ovipositor ( alat perteluran ).
2. Pembahasan
Arthropoda berasal dari kata “artres” yang artinya bersendi-sendi dan kata “poda” yang berarti kaki atau alat ekstremitas. Jadi Arthropoda merupakan hewan yang mempunyai kaki beruas-ruas. Arthropoda sendiri mempunyai segmen tubuh yang heteronom, susunan syarafnya merupakan susunan syaraf tangga tali, sistem peredaran darahnya terbuka karena hewan ini belum mempunyai cor, ekstremitasnya bersendi-sendi, dan pada permukaan tubuhnya dilapisi eksoskeleton yang keras. Alat pernafasan pada Arthropoda memakai system trachea.
Arthropoda ini dibagi menjadi empat classis, yaitu classis Crustacea, Myriapoda, Arachnida, dan Insecta. Tetapi pada praktikum kali ini lebih ditekankan membahas tentang classis Insecta.
Insecta merupakan hewan yang habitat hidupnya didarat dan mempunyai modifikasi dalam bentuk dan fisiologi. Tubuh dari Insecta sudah dapat dibedakan antara daerah caput, thorac, dan abdomen. Bagian terluar dari tubuhnya tertutup oleh kutikula yang berasal dari zat chitin. Respirasi hewan ini dengan system trachea, alat ekskresinya dengan badan malphighi, dan sistem syarafnya tangga tali. Classis Insecta ini dibagi menjadi 24 ordo yang salah satunya adalah ordo Orthoptera.
Hewan invertebrata yang termasuk dalam ordo Orthoptera adalah yang mempunyai ciri-ciri (klasifikasi) antara lain :
1. Mempunyai dua pasang sayap, sayap depan dan sayap belakang
2. Ukuran tubuh sedang – besar
3. Mempunyai antena pendek – panjang, bahkan ada yang melebihi panjang tubuh
4. Beberapa jenis jantan mempunyai alat penghasil suara
5. Beberapa jenis betina mempunyai ovipositor yang berkembang dengan baik
6. Sebagian besar sebagai pamakan tanaman dan beberapa sangat merugikan tanaman budidaya, ada yang merusak bahan simpanan, sedikit yang bertindak sebagai predator.
Ordo Orthoptera ini dibagi menjadi beberapa famili, diantaranya yang biasa dikenal adalah famili Acrididae (belalang), famili Tettigoniidae (belalang bertanduk panjang,walang kerik,tonggeret), famili Gryllidae (jengkerik,gangsir), famili Mantidae (belalang sembah), famili Phasmatidae (belalang jambu), dan famili Blattidae (kecoa,coro,lipas).
Dari berbagai macam jenis famili dan berbagai jenis spesies yang ada pada ordo Orthoptera, dalam praktikum ini diambil lima contoh spesies, antara lain :
1. Melanoplus sanguinipes
2. Allonemobius fasciatus
3. Melanoplus differentialis
4. Periplanetta Sp
5. Scudderia furcata
Kelima spesies ini mempunyai bentuk fisiologi dan karakteristik yang berbeda-beda. Untuk bisa menentukan deskripsi dari masing-masing spesies tersebut, terlebih dahulu bisa dilihat dari bentuk fisiologi masing-masing spesies, karena dari bentuk fisiologi tubuh spesies itulah kita bisa menentukan kunci determinasi dari masing-masing spesies dengan bantuan buku determinasi serangga. Kunci determinasi inilah yang nantinya digunakan untuk mengklasifikasi dan mendeskripsikan setiap jenis spesies. Pada dasarnya yang membedakan antara kelima spesies ini hanya terletak pada golongan familinya, kecuali pada Melanoplus sanguinipes dan Melanoplus differentialis berasal dari famili yang sama, yaitu famili Acrididae.
Sebenarnya banyak jenis spesies dari ordo Orthoptera yang bisa kita dapatkan dalam praktikum ini. Tetapi karena terbatasnya waktu dan kesibukan praktikan dan juga tempat pencarian spesies yang kurang meluas, sehingga kita hanya mendapatkan sampel sebanyak lima spesies. Tetapi kami merasa kelima spesies itu sudah dapat mewakili berbagai karakteristik yang ada pada ordo Orthoptera.
G. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Dalam praktikum kali ini kami dapat menyimpulkan bahwa ordo ortoptera yang kita amati sebenarnya sering kita jumpai di manapun kita berada misalya belalang. Ordo Ortoptera memiliki ciri-ciri antara lain: memiliki tubuh umumnya berbentuk silinder, dengan kaki belakang memanjang untuk melompat, memiliki mulut mandibulate dan mata majemuk yang besar, dan mungkin atau mungkin tidak memiliki ocelli, tergantung pada spesiesnya. Antena beberapa mempunyai beberapa sendi dan panjang variable.
2. Saran
1. Saat melakukan praktikum ini dilakukan ditampat yang banyak spesies dari ordo Ortoptera yaitu di area persawahan agar labih mudah dalam pencarian ordo Ortoptera.
2. Sebaiknya menggunakan alat-alat praktikum yang masih layak untuk dipakai sehingga tidak mengganggu jalannya praktikum.
3. Ketika mencari ordo dari Ortoptera harus sabar, tekun, dan teliti agar memperoleh spesies yang lebih banyak.
DAFTAR PUSTAKA
Brotowidjoyo, Mukayat Djarubito.1994.Zoologi Dasar.Jakarta:Erlangga.
http://en.wikipedia.org/wiki/orthoptera.
Rahayu, Tuti.2004.Sistematika Hewan Invertebrata.Surakarta:UMS Press.
Suhardi.1983.Evolusi Avertebrata.Jakarta:UI Press.
Susetya, Nugroho.1994.Serangga di Sekitar Kita.Yogyakarta:Kanisius.
LAMPIRAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktikum kerja lapangan sistematika hewan invertebrata ini. Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah mengeluarkan kita dari gelap gulita menuju cahaya yang terang benderang, sehingga kita dapat merasakan indahnya Islam sampai saat ini.
Adapun maksud dan tujuan dari praktikum ini sendiri adalah untuk menerapkan teori-teori yang telah penyusun dapatkan di bangku perkuliahan. Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada :
- Lina Agustina , S.Pd selaku dosen pengampu praktikum.
- Laila Lutfia, S.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Sistematika Hewan Invertebrata.
- Asisten Praktikum yang telah membantu proses praktikum serta proses penyusunan laporan praktikum ini.
- Rekan- rekan yang telah terlibat dan mendukung dalam penyelesaian laporan ini yang tidak bisa kami sebut satu per satu.
Laporan ini disajikan secara sistematis sehingga mempermudah pembaca untuk memahaminya. Laporan ini juga dapat berguna untuk memperluas dan menambah materi bagi pembaca.
Kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca yang sifatnya memperbaiki, menyempurnakan dan mengembangkan tulisan ini. Penulus sangat menantikannya dan akan diterima dengan senang hati.
Surakarta, Desember 2010
Penyusun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar