Sabtu, 31 Desember 2011

MakalahQ Jurnal ilmiah ekologi tumbuhan

A.  LATAR BELAKANG
Strawberry merupakan salah satu tanaman yang cukup berkembang di negara Mesir. Menurut (Taylor, 2002) eksport strawberry dari Mesir telah meningkat dari 1.200 ton pada tahun 1996 menjadi sekitar 5.600 ton senilai $ 22.700.000 pada tahun 2001-2002. Adanya penerapan teknologi baru di Mesir mengakibatkan kemajuan pesat hasil produksi strawberry di negara tersebut, sehingga telah memungkinkan bagi industri Mesir untuk dapat bersaing secara efektif dengan negara Afrika lainnya.
Akhir-akhir ini produksi strawberry di negara Mesir diperkirakan sekitar 112 ribu ton (FAO, 2005). Untuk mempertahankan dan mengembangkan hasil produksi tersebut, harus digunakan beberapa produk ramah lingkungan. Beberapa produk ramah lingkungan yang telah banyak digunakan dalam aplikasi pertanian adalah chitosan, terutama untuk stimulasi pertahanan tanaman (Roby et al, 1987; Lawton et al, 1996; Siegrist et al, 1997; Ohta et al, 2001; Yu dan Meuhlbauer, 2001). Molekul chitosan dapat merangsang kekebalan tanaman dari serangan patogen.
Dalam bidang pertanian, chitosan telah digunakan dalam biji, buah, daun, dan lapisan sayur. Selain itu chitosan juga digunakan sebagai pupuk, dapat meningkatkan produk tanaman, dapat merangsang kekebalan tanaman, melindungi tanaman terhadap mikroorganisme dan dapat merangsang pertumbuhan tanaman. Dalam beberapa penelitian terakhir, efek positif dari chitosan diamati pada pertumbuhan akar, tunas dan daun berbagai tanaman Gibera dan beberapa tanaman panenan.
Berdasarkan hasil penelitian, respon setiap jenis tanaman terhadap aplikasi chitosan berbeda-beda, tetapi belum ada laporan yang menyatakan tentang pertumbuhan dan hasil produksi tanaman strawberry dalam menanggapi aplikasi chitosan kecuali chitosan sebagai aplikasi anti-jamur untuk buah strawberry panen. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan dan hasil tanaman strawberry dengan penerapan kitosan dosis yang berbeda di lapangan.

B.  BAHAN DAN METODE
1.    Pengobatan Eksperimental
Membuat larutan chitosan (2-Amino-2-deoksi-beta-D-glucosasmine) dengan cara melarutkan Chito – Care (sebuah produk komersial Mesir chitosan) dalam air segar untuk mendapatkan lima konsentrasi yaitu 0 (kontrol), 1, 2, 3 dan 4 cm3 / l. Percobaan ini dilakukan dengan tiga kali penyemprotan aplikasi chitosan untuk masing-masing konsentrasi dan dilakukan dengan interval satu bulan. Untuk aplikasi pertama dilakukan 6 minggu setelah tanam.
2.    Desain Eksperimen dan Data Direkam
Penelitian ini dirancang sebagai rancangan acak lengkap dengan tiga ulangan. Setiap mereplikasi berisi 120 tanaman. Snedecore dan Cochran (1991) telah mencatat dan menganalisis : panjang daun terpanjang, jumlah daun, bobot daun segar dan kering, jumlah buah, dan total hasil. Bobot kualitas buah, tingkat keasaman total buah, dihitung menurut A.O.A.C. (1990). Kandungan N, P dan K dalam buah kering oleh Micro-kjeldahle, menggunakan metode kolorimetri (ammonium molibdat spektrofotometer) dan fotometer api (Chapman dan Pratt, 1961).


C.  PEMBAHASAN
Pada tahun 2007 dan 2008 di Governorat Qalubiya Mesir dilakukan dua kali percobaan untuk menyelidiki pengaruh aplikasi foliar chitosan terhadap hasil, pertumbuhan dan kualitas buah tanaman strawberry. Data hasil percobaan menunjukkan bahwa aplikasi chitosan dapat memacu peningkatan tinggi tanaman, jumlah daun, bobot daun segar dan kering, serta komponen hasil (jumlah dan berat) tanaman strawberry.
Adapun pengaruh aplikasi chitosan terhadap tanaman strawberry antara lain ;
1.    Pengaruh aplikasi chitosan terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman strawberry
 







Respon pertumbuhan vegetatif tanaman strawberry dengan aplikasi chitosan ditunjukkan oleh panjang daun terpanjang tanaman strawberry yang meningkat sampai konsentrasi 2 cm3 / l dan mulai menurun sesudahnya. Meskipun kenaikan panjang daun terpanjang jelas, tetapi perbedaan ini tidak signifikan. Jumlah daun per tanaman meningkat secara signifikan dibandingkan dengan perlakuan kontrol. Dalam kedua musim, bobot daun segar dan kering tanaman meningkat secara signifikan bila dibandingkan dengan perlakuan kontrol. Konsentrasi 2 cm3 / l memperlihatkan keunggulan pada kedua parameter dibandingkan dengan semua perlakuan lainnya.
2.    Pengaruh aplikasi chitosan terhadap hasil dan kualitas tanaman strawberry
Jumlah buah strawberry setiap tanaman meningkat secara umum dalam merespon aplikasi chitosan bila dibandingkan dengan perlakuan kontrol. Konsentrasi 2 cm3 / l merupakan pengaruh tertinggi yang signifikan. Konsentrasi yang lebih tinggi atau lebih rendah menunjukkan adanya efek penurunan, namun masih jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan perlakuan kontrol. Kualitas buah dalam hal bobot, jumlah rata-rata banyaknya buah tiap individu juga menunjukkan respon yang signifikan untuk aplikasi chitosan dengan respon tertinggi direkam dengan konsentrasi 2 cm3 / l. Selain itu, kualitas parameter buah seperti Total Soluble Solids (TSS) juga menunjukkan kecenderungan meningkat dalam menanggapi aplikasi chitosan.
3.    Pengaruh Aplikasi Chitosan pada Parameter Kimia dan Gizi
Parameter kimia dan gizi seperti total keasaman gula, jumlah total kandungan N, P, dan K, meningkat secara signifikan bila dibandingkan dengan perlakuan kontrol. Peningkatan tertinggi terjadi pada konsentrasi 2 cm3 / l , lebih dari itu akan terjadi penurunan. Adanya aplikasi kitosan juga meningkatkan jumlah kandungan karbohidrat bila dibandingkan dengan perlakuan kontrol pengobatan pada tanaman. Konsentrasi 2 cm3 / l merupakan pengaruh tertinggi yang signifikan.

D.  KESIMPULAN
                   Dari hasil percobaan penelitian respon pertumbuhan tanaman strawberry terhadap aplikasi chitosan dapat diambil beberapa kesimpulan, antara lain ;
1.    Aplikasi chitosan dapat memacu peningkatan tinggi tanaman, jumlah daun, bobot daun segar dan kering, serta komponen hasil (jumlah dan berat) tanaman strawberry.
2.    Adapun pengaruh aplikasi chitosan terhadap pertumbuhan tanaman stawberry meliputi :
a.    Pengaruh aplikasi chitosan terhadap pertumbuhan vegetatif strawberry (memacu peningkatan jumlah daun, panjang daun, bobot daun segar dan kering)
b.    Pengaruh aplikasi chitosan terhadap hasil dan kualitas tanaman strawberry (memacu peningkatan jumlah buah, dan kualitas buah)
c.    Pengaruh aplikasi chitosan pada parameter kimia dan gizi (memacu peningkatan total keasaman gula, kandungan N, P, K dalam tanaman)
3.    Konsentrasi 2 cm3 / l merupakan pengaruh tertinggi yang signifikan bila dibandingkan dengan semua perlakuan lainnya.


E.  DAFTAR PUSTAKA
Mawgoud, Abdel...........dkk. 2010. Growth and Yield Responses of Strawberry Plants to Chitosan Application. http://www.eurojournals.com/ejsr.htm. European Journal of Scientific Research.






PKM-M Q

A.    JUDUL PROGRAM
Sosialisasi Pembuatan Pakan Ternak Silase dari Bahan Dasar Sorgum di Desa Jatiharjo Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan

B.     LATAR BELAKANG MASALAH
Sorgum (Sorghum bicolor) merupakan jenis tanaman yang berpotensial tinggi untuk dibudidayakan dan dikembangkan. Tetapi di negara Indonesia sendiri, tanaman sorgum masih belum mendapat perhatian khusus dari masyarakat luas, hal ini terbukti dengan belum tersedianya produk sorgum di pasaran. Sorgum termasuk tanaman yang multifungsi, karena hampir seluruh bagian dari tanaman sorgum memiliki nilai ekonomis yang diharapkan dapat meningkatkan perekonomian rakyat.
Sorgum tergolong tanaman serealia (biji-bijian). Penggunaan sorgum sangat beragam, tetapi secara garis besar dapat digolongkan menjadi tiga kelompok yaitu sebagai bahan pangan, bahan pakan, dan bahan industri (Sumarno dan Karsono 1996).
Keistimewaan tanaman ini adalah toleran terhadap kekeringan, genangan air, dapat berproduksi pada lahan marginal, serta relatif tahan terhadap gangguan hama atau penyakit. Selain itu, menanam sorgum tidak membutuhkan banyak perawatan, pupuk yang digunakan juga relatif sedikit, apalagi tanaman ini memiliki umur panen yang lebih cepat hanya sekitar empat bulan dan sorgum dapat diratun sehingga untuk sekali tanam dapat dipanen hingga beberapa kali.
Areal yang potensial untuk perkembangan sorgum adalah di daerah yang beriklim kering (musim hujannya pendek) serta tanah yang kurang subur. Tanaman sorgum telah lama dan banyak dikenal oleh petani Indonesia khususnya di daerah Jawa, NTB, dan NTT. Di Jawa, sorgum dikenal dengan nama cantel dan biasanya ditanam sebagai tanaman sisipan atau tumpang sari dengan padi gogo, kedelai, kacang tanah, tembakau.
Dari beberapa karakteristik tanaman sorgum diatas, tanaman multifungsi ini seharusnya bisa mendapatkan perhatian khusus dari masyarakat luas khususnya petani dan peternak. Peternak dapat memanfaatkan biji sorgum sebagai pakan ternak unggas. Penggunaan biji sorgum untuk pakan ternak bersifat supleman terhadap jagung karena nilai kandungan nutrisinya tidak berbeda dengan jagung. Selain itu, batang dan daunnya juga dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak ruminansia.
Di desa Jatiharjo kecamatan Pulokulon kabupaten Grobogan terdapat banyak tumbuh tanaman sorgum. Kondisi desa yang masih penuh dengan lahan kosong dan belum padat penduduknya, menjadikan sebagian besar masyarakat desa tersebut memanfaatkan lahan untuk berternak, berladang, dan berkebun. Tetapi disana tanaman sorgum tampaknya masih belum mendapatkan perhatian dari penduduk setempat. Hal ini terbukti dengan banyaknya tanaman sorgum yang ditebangi dan penduduk desa lebih memilih menanam tanaman serealia lain.
Berdasarkan survay yang dilakukan oleh mahasiswa pelaksana, sebagian besar penduduk desa Jatiharjo kecamatan Pulokulon kabupaten Grobogan bekerja sebagai petani dan peternak. Sebagian dari penduduk desa beternak hewan ruminansia seperti kambing dan sapi. Bahkan menurut pengamatan, di desa Jatiharjo terdapat kurang lebih seratus ekor hewan ruminansia. Hasil pertanian dan peternakan merupakan sumber penghasilan mereka yang utama.
Pada musim kemarau, di desa Jatiharjo tanaman banyak yang mati karena kekeringan atau kekurangan air. Sehingga pada musim ini para peternak di desa Jatiharjo kecamatan Pulokulon kabupaten Grobogan terkadang merasa kesulitan untuk memberi makan hewan ternaknya. Hal itu mengakibatkan pada musim ini hasil ternak mereka mengalami penurunan karena kurangnya pakan dan akhirnya berdampak pada daya jual ternak yang rendah dan dapat menurunkan perekonomian mereka.
Penduduk desa Jatiharjo sangat mengandalkan hasil ternak sebagai sumber perekonomian mereka. Untuk itu diperlukan sebuah cara untuk mengatasi masalah para peternak tersebut agar di musim paceklik perekonomian mereka tidak mengalami penurunan. Dari sinilah, penduduk desa Jatiharjo dapat memanfaatkan tanaman sorgum yang banyak tumbuh di daerah mereka dengan cara membuat pakan ternak silase dari bahan dasar sorgum untuk mengatasi masalah mendapatkan pakan ternak dimusim paceklik. Mereka dapat memanfaatkan batang dan daun sorgum untuk pembuatan silase.
Potensi daun sorgum manis sekitar 14-16% dari bobot segar batang atau sekitar 3 t daun segar / ha dari total produksi 20t/ha. Soebarinoto dan Hermanto  (1996) melaporkan bahwa setiap hektar tanaman sorgum dapat menghasilkan jerami 2,62 + 0,53 t bahan kering. Konsumsi rata-rata setiap ekor sapi adalah 15 kg daun segar / hari (Direktorat Jendral Perkebunan 1996). Tetapi, untuk pemanfaatan daun dan batang segar tidak bisa diberikan secara langsung kepada ternak, melainkan harus dilayukan dahulu sekitar 2-3 jam.
Tanaman sorgum bisa dijadikan sumber makanan yang cukup efisien bagi hewan ternak sepanjang musim yaitu dengan cara membuat pakan ternak silase dari bahan dasar tanaman sorgum. Pembuatan silase adalah langkah yang paling efektif. Silase adalah hijauan makanan ternak ataupun limbah pertanian yang di awetkan dalam keadaan segar melalui proses fermentasi. Hijauan tersebut di masukkan kedalam sebuah tempat yang tertutup rapat kedap udara yang biasa disebut dengan silo selama sekitar tiga minggu. Didalam silo tersebut akan terjadi beberapa proses anaerob yaitu proses tanpa udara atau oksigen sehingga bakteri asam laktat akan mengkonsumsi zat gula yang terdapat pada bahan baku, disinilah proses fermentasi terjadi. Silase yang terbentuk karena proses fermentasi ini dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama tanpa banyak mengurangi kandungan nutrisi dari bahan bakunya.
Tujuan utama pembutan silase adalah untuk memaksimalkan pengawetan kandungan nutrisi yang terdapat pada hijauan agar bisa disimpan dalam kurun waktu yang lama, untuk kemudian digunakan sebagai pakan bagi ternak, sehingga dapat mengatasi kesulitan dalam mendapatkan pakan hijauan pada musim paceklik. Dengan cara seperti ini, diharapkan tanaman sorgum bisa dimanfaatkan oleh para peternak di desa Jatiharjo agar mereka tidak kesulitan memberi makan hewan ternaknya pada musim paceklik dan para peternak bisa lebih efisien untuk pakan ternak tetapi mereka juga mendapatkan hasil ternak yang maksimal.
Pada umumnya masyarakat desa Jatiharjo belum mengenal tentang tanaman sorgum. Dengan adanya sosialisasi pembuatan pakan ternak silase dari bahan dasar tanaman sorgum ini diharapkan penduduk desa Jatiharjo dapat mengenal dan memanfaatkan tanaman sorgum, selain itu mereka juga dapat menambah produksi tanaman sorgum.
 Sosialisasi pembuatan pakan ternak silase dari bahan dasar sorgum akan dilakukan di desa Jatiharjo kecamatan Pulokulon kabupaten Grobogan  karena di desa tersebut tersedia banyak lahan untuk ditanami sorgum. Selain itu, suasana gotong-royong dan keakraban antarwarga masih terjalin erat, sehingga apabila dilakukan sosialisasi disana kelancaran pelaksanaan kegiatan diharapkan dapat berjalan lancar dengan bantuan dan dukungan masyarakat sekitar. Selain itu, sebagian besar penduduk di desa Jatiharjo perekonomiannya sangat bergantung pada hasil ternak dan pertanian. Diharapkan nantinya dengan adanya sosialisasi ini pada musim paceklik para peternak di desa Jatiharjo kecamatan Pulokulon bisa lebih efisien dalam memberi makan hewan ternaknya tetapi mereka tetap mendapatkan hasil yang maksimal sehingga tidak menurunkan pendapatan mereka.

C.    PERUMUSAN MASALAH
      Bagaimanakah upaya mensosialisasikan cara pembuatan pakan ternak silase dari bahan dasar tanaman sorgum untuk membantu para peternak di desa Jatiharjo kecamatan Pulokulon kabupaten Grobogan yang mengalami kesulitan memberi makan hewan ternaknya di musim paceklik.

D.    TUJUAN PROGRAM
1.   Tujuan Umum
            Mensosialisasikan cara pembuatan pakan ternak silase dari bahan dasar tanaman sorgum untuk membantu para peternak di desa Jatiharjo kecamatan Pulokulon kabupaten Grobogan yang mengalami kesulitan memberi makan hewan ternaknya di musim paceklik.
2. Tujuan Khusus
a.       Agar masyarakat khususnya petani dapat mengetahui tentang tanaman sorgum
b.      Masyarakat peternak dapat memanfaatkan tanaman sorgum dengan cara membuat pakan ternak silase dari bahan dasar sorgum
c.       Menanggulangi peternak dari musim paceklik
d.      Tanaman sorgum bisa menjadi perhatian masyarakat luas dan dapat    termanfaatkan secara maksimal

E.     LUARAN YANG DIHARAPKAN
Masyarakat desa Jatiharjo kecamatan Pulokulon kabupaten Grobogan khususnya para peternak dapat membuat pakan ternak silase dari bahan dasar tanaman sorgum, agar di musim paceklik mereka tidak kesulitan untuk mencari makanan bagi hewan ternaknya sehingga tidak menurunkan perekonomian mereka.

F.     KEGUNAAN PROGRAM
1.       Agar petani atau  masyarakat memahami tentang tanaman sorgum
2.      Untuk membantu pengembangan tanaman sorgum di desa Jatiharjo kecamatan Pulokulon kabupaten Grobogan
3.      Masyarakat peternak dapat membuat pakan ternak silase dari bahan dasar sorgum
4.      Membantu peternak yang kesulitan memberi makan hewan ternaknya di musim paceklik

G.    GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
     Berdasarkan survey yang dilakukan oleh mahasiswa pengusul, mayoritas penduduk di desa Jatiharjo kecamatan Pulokulon kabupaten Grobogan bekerja sebagai petani dan peternak. Bagi penduduk desa yang beternak hewan ruminansia seperti sapi, kambing, terkadang mengalami kesulitan mencari makan hewan ternaknya di musim paceklik maupun musim kemarau. Hal itu disebabkan karena banyaknya tumbuhan terutama rumput-rumput yang mati karena kekeringan. Sehingga dimusim ini kualitas hasil ternak menurun, dan akhirnya pendapatan penduduk desa juga mengalami penurunan. Padahal sebagian besar penduduk disana perekonomiannya sangat bergantung pada hasil ternak dan berkebun. Oleh karena itu, diharapkan tanaman sorgum bisa menjadi solusi untuk mengatasi masalah para peternak yaitu dengan cara membuat pakan ternak silase dari bahan dasar sorgum agar peternak tidak kesulitan mencari bahan pakan ternak dimusim paceklik. Selain itu, mereka juga lebih efisien tetapi mereka tetap mendapatkan hasil ternak yang maksimal.

H.    METODE PELAKSANAAN
Pelaksanaan progran ini dimulai dari :
1.      Tahap Observasi
            Mengamati keberadaan peternak di desa Jatiharjo kecamatan Pulokulon                      kabupaten Grobogan dalam penggunaan pakan ternak
2.      Tahap Penyuluhan
      Melakukan sosialisasi kepada masyarakat setempat tentang teknologi  pembuatan pakan ternak  silase dari bahan dasar tanaman sorgum.
3.      Tahap Pembuatan Silase
Sebelum membuat silase harus diperhatikan prinsip dasar pembuatan silase :
Ø Prosesnya berlangsung secara anaerob
Ø Terbentuknya suasana asam saat penyimpanan dengan penambahan bahan pengawet.
Ø Tempat penyimpanan (silo) jangan ada kebocoran dan harus tertutup rapat
a.   Persiapan alat dan tempat pembuatan
Mempersiapkan kebutuhan alat dan bahan serta menentukan tempat akan dilakukannya sosialisasi.
Alat yang digunakan terdiri atas :
Ø       Silo : Sebuah wadah yang dipakai untuk melakukan proses fermentasi,  pengawetan dan penghijauan. Silo harus kedap udara dan kedap rembesan cairan. Disarankan terbuat dari plastik dan ukuran disesuaikan dengan kebutuhan karena penyimpanan sisa silase akan terjadi pembusukan.
Ø       Golok : Untuk mencacah tanaman yang akan dibuat Silase. Ukuran pemotongan sebaiknya sekitar 5 cm. Pemotongan dan pencacahan hijauan dilakukan agar mudah dimasukan kedalam silo, menghindari adanya ruang udara, dan memudahkan pemadatan hijauan.
b.  Persiapan bahan baku
    Bahan daku yang digunakan terdiri atas :
Ø  Hijauan tanaman sorgum yang telah dipanen untuk dibuat silase.
Ø  Bahan pengawet ( zat additive ), terdiri dari :
·         Natrium bisulfate
·         Sulfur oxide
·         Asam chloride
·         Asam sulfat
·         Asam propionate, dll
c.    Pembuatan silase
Ø Hijauan pakan ternak (sorgum) dilayukan dengan cara diangin-anginkan kurang lebih semalaman, kemudian dicacah dengan golok, panjang potongan sekitar 5 cm. Sorgum yang dipotong terlalu panjang, akan menyulitkan saat pengepakan kedalam silo, dan kemungkinan masih banyak oksigen yang tersisa. Jadi ini akan menyulitkan tercapainya suasana anaerob.
Ø Taburkan bahan tambahan kedalam cacahan tanaman sorgum sebelum dimasukkan kedalam silo, kemudian diaduk secara merata.
Ø Masukkan cacahan sorgum kedalam silo secara bertahap selapis demi selapis
Ø Saat memasukkan sorgum kedalam silo lakukan penekanan untuk setiap lapisan agar padat dan menghindari adanya ruang udara didalam silo
Ø Lakukan penutupan serapat mungkin sehingga tidak ada udara yang masuk
Ø Biarkan silo tertutup rapat,serta diletakkan pada ruang yang tidak terkena sinar matahari atau hujan secara langsung selama 3 minggu
Ø Setelah 3 minggu maka silase sudah siap disajikan sebagai pakan ternak
Ø Silo yang tidak dibuka dapat terus disimpan sampai jangka waktu yang sangat lama asalkan tidak kemasukan udara
4.      Tahap Finishing
Setelah sosialisasi pembuatan pakan ternak silase berlangsung, selanjutnya akan dilakukan pengamatan kepada penduduk desa Jatiharjo kecamatan Pulokulon kabupaten Grobogan dalam membuat pakan ternak silase dari bahan dasar tanaman sorgum.
5.      Tahap Evaluasi
Yaitu melakukan evaluasi dari semua tahap pelaksanaan program  yang meliputi berbagai kendala atau kesulitan dari semua tahap sekaligus cara pemecahan masalah tersebut dan mengevaluasi hasil yang dicapai.

I.       JADWAL KEGIATAN PROGRAM
Tabel 1. Jadwal Kegiatan Program
No
Kegiatan
Tahun 2010
bulan ke 1
bulan ke 2
bulan ke 3
bulan ke 4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
Tahap persiapan
















a. Situasi pasar
















b.Situasi tempat
















2




Tahap pelaksanaan
















a. Pembelian dan Persiapan alat dan bahan
















b. Proses Pembuatan Silase

































c. Tahap finishing
















d. Tahap Evaluasi
















e. Penyusunan laporan

















J.      Rancangan Biaya
a.      Bahan habis pakai
Tabel 2. Bahan Habis Pakai
No
Nama Bahan
Jumlah
Satuan(Rp)
Harga(Rp)
1.
Kertas HVS
2 Rem
40.000,00
 80.000,00
2.
Jilid
5 Proposal
6.000,00
  30.000,00
3.
Online Internet
20 Jam
5.000,00
100.000,00
4.
Fotokopi
200 Lembar
   200,00
40.000,00
5.
Alat Tulis
Logbook
Bolpoin
Tipe-X
Penggaris
Spidol
Kertas karton

3 buah
1 pak
2 buah
1 buah
3 buah
3 buah

5.000,00
20.000,00
5.000,00
1.000,00
2.000,00
3.000,00

15.000,00
20.000,00
10.000,00
1.000,00
6.000,00
9.000,00
6.
Dokumentasi

180.000,00
180.000,00
7.
Pulsa telpon

150.000,00
150.000,00
8.
Tinta dan data print
1 buah
200.000,00
200.000,00
9.
Sewa LCD
1 buah
250.000,00
250.000,00

Total
1.091.000,00





b.      Peralatan Penunjang PKM
Tabel 3. Peralatan Penunjang PKM
No
Uraian
Satuan
Jumlah
Harga satuan (Rp)
Total Harga (Rp)
1.
Sewa Golok
Buah
20
15.000,00
300.000,00
2.
Hijauan Sorgum
Kg
70
10.000,00
700.000,00
3.
Bahan Pengawet
(zat additive)
Kg
7
10.000,00
70.000,00
4.
Plastik
buah
40
10.000,00
400.000,00
Total
1.470.000,00

c.       Perjalanan
Tabel 4. Perjalanan
 No
Tempat tujuan
Biaya (Rp)
Satuan
Jumlah
1.
Transportasi
a. Sewa mobil
.
2x600.000,00

1.200.000,00

b. BBM
2x500.000,00
1.000.000,00
2.
Akomodasi .
4x 2x 70.000,00
560.000,00
Total
2.760.000,00

d.      Lain-lain
Tabel  5. Lain-lain
No
Kegiatan
Jumlah
Satuan
Harga
1.
Sewa papan promosi dan banner
4
35.000,00
140.000,00
2.
Brosur
200
500,00
100.000,00
3.
Biaya konsumsi
·  Konsumsi Peserta Pelatihan
·  Konsumsi Panitia Pelaksana


100


20


5000,00


15.000,00


500.000,00


300.000,00
3.
Lain-lain (penyusunan laporan)


639.000,00
Total
1.679.000,00

              Rekapan Anggaran Dana
Tabel 6. Rekapan Anggaran Dana
No
Uraian
Jumlah
1.
Bahan Habis Pakai
1.091.000,00
2.
Peralatan Penunjang
1.470.000,00
3.
Perjalanan
2.760.000,00
4.
Lain-lain
1.679.000,00
Total
7.000.000,00

             



K.    LAMPIRAN
1. Lampiran 1

Curriculum vitae
                              Ketua Pelaksana Kegiatan
Nama lengkap                       : Ellysa Purfianti
Tempat/tanggal lahir             : Jepara, 23 Mei 1991
NIM                                      : A 420 090 039
Fakultas/program studi         : FKIP/ Pendidikan Biologi
Perguruan tinggi                    : Universitas Muhammadiyah 
  Surakarta
Alamat asal                           : Jepara, Semarang, Jawa Tengah
Telp/HP                                 : 085727665067

Riwayat pendidikan formal :
1998-2004                 : SD Negeri Dorang 01
2004-2006                 : SMP Negeri 1 Mayong
2006-2009                 : SMA Negeri 1 Welahan
2009- sekarang          : S1 FKIP Pendidikan Biologi UMS

Pengalaman organisasi :
1.      Kader IPM Daerah Jepara
2.      Bendahara Umum IPM Ranting Dorang
3.      Anggota OSIS SMA N 1 Welahan
4.      Kader IMM FKIP UMS

Yang membuat,


Ellysa Purfianti


Curiculum Vitae
                               Anggota 1
Nama lengkap                  : Sylvia Era Rimbani
Tempat/tanggal lahir        : Jepara, 13 Juni 1989 
NIM                                 : B 100 080 023
Fakultas/program studi    : Ekonomi/Ekonomi Manajemen
Perguruan tinggi               : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Alamat asal                      : Jl Jambean Raya Rt1/Rw2 Pati Jawa
                                          Tengah          
Telp/HP                            : 087836790831

Riwayat pendidikan formal :
1997-2002                        : SD N Sidokerto 03 Pati
2002-2005                        : SMP N 6 Pati
2005-2008                        : SMA PGRI 1 Pati
2008-Sekarang                 : S1 Ekonomi Manajemen UMS

Pengalaman organisasi :
1.      Anggota OSIS SMA PGRI 1 Pati
2.      Anggota METALA UMS




Yang membuat,


Sylvia Era Rimbani


Curriculum vitae
                                                      Anggota 2
Nama lengkap                  : Siti Nur Hidayah
Tempat/tanggal lahir        : Klaten, 22 Oktober 1991                 
NIM                                 :  A 420 090 050        
Fakultas/program studi    : FKIP / Pendidikan Biologi
Perguruan tinggi               : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Alamat asal                      : Birin, Mlese, Gantiwarno, Klaten
Telp/HP                            : 087734822992

Riwayat pendidikan formal :
1998-2004                 : SD Negeri 2 Mlese
2004-2006                 : SMP Negeri 1 Wedi
2006-2009                 : SMA Negeri 1 Jogonalan
2009- sekarang          : S1 FKIP Pendidikan Biologi UMS

Pengalaman organisasi :
1.      Sekretaris Karang Taruna
2.      Bendahara Remaja Masjid
3.      Anggota Rohis SMA Negeri 1 Jogonalan
4.      Anggota HMP Biologi UMS

                                                                                              


          Yang membuat,


      Siti Nur hidayah


Dosen Pendamping
Curriculum vitae



Nama Lengkap                 : Dra. Suparti, M.Si
NIP                                  : 131 683 035
Tempat/Tgl lahir               : Klaten 01 Juni 1957
Jenis kelamin                    : Wanita
Pangkat/Golongan           : Pembina  Tk 1
Jabatan Fungsional           : Lektor Kepala
Bidang Keahlian              : Biologi
Pekerjaan                          : Staf Pengajar Universitas Muhammadiyah Surakarta
Alamat                             : Jl. Ahmad Yani Pabelan Kartasura Tromol Pos 1 Surakarta

A.    Riwayat Pendidikan  :

No

Institusi
Kota
Tahun lulus
Bidang Studi
1
Strata I
UGM
Yogyakarta
1982
Biologi
2
Pasca Sarjana
UGM
Yogyakarta
1994
Biologi

B. Riwayat Pekerjaan dan Jabatan

No
Pekerjaan/Jabatan
Tempat/Lembaga
Tahun
1.
Staf Pengajar
Kopertis Wilayah IV, dipekerjakan di UMS
1987- sekarang
2.
Kaprogdi  D III, P. Biologi
FKIP – UMS
1989-1991
3.
Kalab P. Biologi
FKIP – UMS
1995-1996
4.
Kaprogdi S1 P. Biologi
FKIP – UMS
1998 -2005
5.
Kaprogdi S1 P. Biologi
FKIP – UMS
2010-2014
5.       




C.     Pengalaman dalam Kegiatan Penelitian dan Kajian (10 tahun terakhir)

No
Judul Riset
Th
Besar
Dana
Sumber dana
Peran
1.                    
 Pemanfaatan Sampah untuk Pertumbuhan dan Perkembangan Sapi, Laporan Penelitian Dosen Muda Dirjen Dikti Diknas- LP UMS, Surakarta
1998,
5.000.000
DIKTI
DP2M
anggota
2.                    
Pemanfaatan Sampah untuk Pertumbuhan dan Perkembangan Sapi (penelitian lanjutan),
1999


5.000.000
DIKTI
DP2M
anggota
3.                    
Pemanfaatan Limbah Tebu untuk Pembuatan Kompos secara Fermicomposting,
2002
5.00.000
DIKTI
DP2M
Anggota
4.                    
Teknologi  Pengolahan Tetes Tebu Menjadi Etanol 90% Dengan Alat Distilasi Menara Sinambung,
2003
80.000.000
Ristek
PRIDA
Anggota
5.                    
Optimalisasi  alat distilasi etanol, laporan penelitian LP2M-UMS, Surakarta.

2004
2.500.000
Reguler
LP2MS
Ketua
No
Judul Riset
Tahun
Besar
Dana
Sumber dana
Peran
6.                    
Pemanfaatan limbah buah-buahan menjadi makanan berserat
2005
2.500.000
Reguler
Mandiri
Ketua
7.                    
Peningkatan kualitas nata dari limbah organik  dengan penambahan gula aren
2006
2.500.000
Reguler
Mandiri
Ketua
8.                    
Isolasi     pektin dari pepaya varietas gandul dan varietas  jawa, laboran penelitian, LP2M-UMS, Surakarta.

2006
3.800.000
Regular
LP2M-UMS
Anggota
9.                    
Kualitas Nata DeLeri Yang Ditambah Gula Aren Dan Gula Pasir,

2007
3.800.000
Reguler
LP2M-UMS
Ketua
10.                 
Teknologi pembuatan bioetanol
 dari tetes tebu sebagai bahan  gasohol
dengan alat distilasi menara sinambung
2008
150.000.000
Nasional
Ristek
Anggota

D.    Publikasi Artikel atau buku

No.
Judul Artikel
Bahasa
Jurnal
Tahun
1.                 
Tanaman buah berkhasiat obat sub-Divisio Angiospermae
Indonesia
MIPA
2000
2.                 
Karakteristik Fenotif Kacang Kedelai Akibat perlakuan kolkisin
Indonesia
MIPA
2001
3.                 
Peran limbah industri gula dalam proses pengomposan sampah dengan cara vermikonposting
Indonesia
 MIPA
2001
4.                 
Upaya pengolahan buah belimbing wuluh menjadi makanan berserat
Indonesia
MIPA
2003
5.                 
Pemanfaatan buah belimbing wuluh untuk pembuatan nata de belimbi.
Indonesia
Saintek
2005.
6.                 
Manfaat Kulit Kcang Hijau Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Nata.
Indonesia
 MIPA
2006.
7.                 
Pemanfaatan ampas buah sirsak sebagai bahan dasar pembuatan nata dengan penambahan gula aren
Indonesia
 MIPA
2007














Yang membuat,


Suparti, Dra, MSi


















2.      Lampiran 2

                  Gambaran teknologi yang diterapkembangkangkan
     Teknologi yang diterapkembangkan dalam proses pembuatan pakan ternak silase dari bahan dasar sorgum adalah dengan menggunakan peralatan-peralatan sederhana dengan teknik terbaru yang belum pernah dipublikasikan yaitu:
1.      Tekhnik Pelayuan
2.      Tekhnik Pencacahan
3.      Tekhnik Pencampuran
4.      Tekhnik Fermentasi























3.      Lampiran 3
Denah Lokasi Tempat Sosialisasi
S
 
 

T
 
U
 
B
 





SURAT PERJANJIAN KEMITRAAN KERJA

Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama                 : 1. Ellysa Purfianti
  2. Sylvia Era Rimbani
   3. Siti Nur Hidayah
Pekerjaan           :  Mahasiswi Universitas Muhammadiyah
   Surakarta
Alamat               :  Jalan Ahmad Yani, Tromol Pos 1,
   Pabelan Kartasura, Surakarta 57102
Judul PKM        : Sosialisasi Pembuatan Pakan Ternak Silase dari Bahan Dasar Sorgum di Desa Jatiharjo Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan

Dengan ini mengajukan permohonan izin kemitraan kerjasama dalam bentuk Sosialisasi Pembuatan Pakan Ternak Silase di desa Jatiharjo kecamatan Pulokulon kabupaten Grobogan.

Surakarta, 10 Oktober 2010

 Mengetahui,
              Kepala Desa Jatiharjo                                   Ketua Panitia Pelaksana



          Hendradi, Amd                                               EllysaPurfianti
                                                                                    NIM. A 420 090 039